Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PANDEMI covid-19 yang melanda banyak negara di dunia, termasuk Indonesia memang telah melumpuhkan berbagai sektor kehidupan, terutama perekonomian. Untuk itu, guna membangkitkan kembali sektor perekonomian yang beriringan dengan meningkatnya kesehatan masyarakat, pemerintah mendorong para pelaku Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) agar mulai bermigrasi ke digital.
Tujuannya agar mereka bisa bersaing dengan perusahaan aisng dan sekaligus membantu menggerakan roda perekonomian. Sebab bagaiamanapun UKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional.
Baca juga: Kemenkop UKM Fasilitasi UMKM Daftar Usaha Secara Gratis
Sejalan dengan sikap optimisme Kementerian Koperasi dan UKM terkait kontribusi ekspor UKM yang akan meningkat menjadi 15,12% pada 2021, Ninja Xpress selaku mitra UKM siap membantu melalui Ekspor untuk Pemula di dalam kelas Aksilerasi II. Dengan membekali UKM dengan edukasi terkait kiat-kiat dalam memulai ekspor untuk para pemula ini, mereka siap membantu pemerintah memenuhi target peningkatan ekspor UKM pada 2021.
Data BPS menunjukan, saat ini perekonomian Indonesia dan 220 negara di dunia dihadapkan dengan dampak pandemi covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 minus 2,07%, turun ketimbang 2019 yang berada di level 5,02%.
Namun Kemenkop dan UKM optimistis untuk meningkatkan target pada 2024 menjadi 21,60%. Dalam mewujudkan UKM naik kelas, Kemenkop dan UKM menerapkan beberapa indikator. Indikator tersebut adalah peningkatan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) UKM, PDB koperasi, ekspor UKM, pertumbuhan startup koperasi, koperasi modern, dan UKM naik kelas.
“Berbagai fasilitas kemudahan dari pemerintah untuk UKM melakukan ekspor tengah digelontorkan. Di situasi saat ini, Ninja Xpress tergerak untuk lebih membantu UKM dalam memfasilitasi edukasi serta menjadikan kelas Aksilerasi II sebagai forum tanya jawab interaktif agar mendorong peranan dan kontribusi sektor UKM dalam pemulihan ekonomi Indonesia melalui devisa ekspor,” ujar Country Head Ninja Xpress, Ignatius Eric Saputra.
Sebanyak 30 UKM yang berhasil terpilih dalam kelas Aksilerasi II dibekali berbagai macam topik bahasan seperti pemasaran digital, penjualan digital serta finansial. Salah satu topik yang dibahas di kelas tersebut adalah memulai ekspor untuk pemula yang diajarkan oleh Titan Sebastian, CEO dari bimbelbook dan juga salah satu pendiri sekolahexport.co.
Pada kelas itu, pelaku UKM diberikan edukasi mengenai ketentuan menjadi eksportir, cara atau pola pemasaran untuk menjangkau pasar ekspor, penentuan harga, hingga terkait dengan bisnis ekspor.
“Kerap kali saya menemukan kendala utama UKM dalam mendapatkan pembeli dari global, dan juga pengetahuan prosedur ekspor secara keseluruhan. Perlu diketahui, bisnis ekspor adalah bisnis pribadi kita sendiri, yang mengharuskan kepemilikan dari perusahaan atau usaha sendiri. UKM dapat dikatakan siap menembus pasar global ketika UKM sudah memiliki produk yang siap diproduksi secara kontinyu. Saya rasa kelas Aksilerasi II ini akan sangat berguna bagi UKM yang memiliki pemikiran visioner untuk mengembangkan bisnisnya ke tingkat internasional,” ujar Titan Sebastian.
Melalui program Aksilerasi II, Ninja berharap pelaku UKM negeri dapat memanfaatkan dan mempraktikan langsung bagaimana memulai bisnis ekspor untuk membantu mencapai target pemerintah dalam meningkatkan angka ekspor serta mengembangkan bisnis UKM lebih luas.
“Komitmen Ninja Xpress sebagai mitra UKM, melalui program aksilerasi ini. Kami terus berupaya memberikan berbagai pelatihan dan informasi yang dapat membantu serta memudahkan bisnis UKM agar dapat berkembang hingga ke tingkat internasional. Untuk itu, diakhir kelas Aksilerasi II ini pelaku UKM Negeri akan dibekali dukungan oleh Ninja Xpress berupa pembiayaan kampanye pemasaran dengan total nilai sebesar Rp150 juta,” ujar Country Head Ninja Xpress, Ignatius Eric Saputra. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved