Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KETUA Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso meminta kebijakan impor perlu kehati-hatian.
Berdasarkan laporan dari anggota penggilingan padi yang ada di lapangan saat ini justru harga gabah dan beras di daerah turun sejalan dengan sekarang ini sedang panen raya.
“Berdasarkan data-data kan 2 bulan ke depan ini ada panen raya yang akan mencapai lebih dari 14 juta ton selama Januari April ini. Nah itu berarti akan ada surplus kira-kira sekitar 4 juta ton dalam 2 bulan kedepan,” ujarnya saat diwawancara di Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/3).
Menurut Sutarto kondisi ini menyebabkan harga beras dan gabah di lapangan turun, di lain pihak kemampuan pasar tentunya terbatas. Ia berharap pemerintah justru melakukan penyerapan gabah dan beras yang sekarang ini sedang banyak-banyaknya sehingga pasarnya terjamin.
“Begitu pasarnya terjamin tentunya harga akan dapat tidak tertekan jadi agar dapat meningkat supaya tidak jatuh di bawah HPP,” sebutnya.
“Itulah harapan dari teman-teman di lapangan sehingga nanti akhirnya tentunya pemerintah akan memiliki cadangan pangan yang cukup yang atas dasar hasil dari produksi dalam negeri. Dengan demikian harapan kami semua tentunya kita tidak perlu impor lagi jadi tentunya ada hubungannya dengan situasi sekarang,” lanjutnya lagi.
Kasus-kasus tertentu memang harga sudah di bawah Rp 4.000-, dampaknya petani yang tidak menikmati hasil. Sebenarnya peluang tahun ini sangat bagus karena waktu tanamnya sudah bisa dipercepat sehingga panen raya Maret-Apri 2021.
“Nah ini untuk tanam kedua bisa lebih cepat sehingga berprospek menaikkan angka produksi nasional,” tambahnya.
Sutarto menyarankan pemerintah mempertimbangkan tiga hal yaitu pertama perkiraan produksi, yang kedua stok, dan yang ketiga harga.
“Mungkin hari ini belum kita berbicara mengenai impor tetapi justru yang penting adalah bagaimana menyelamatkan harga di tingkat petani. Itu justru yang lebih penting,” pungkas Sutarto. (RO/OL-09)
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
TEMUAN beras terindikasi oplosan membuat penjualan komoditas pangan pokok itu lesu di pasar Kota Malang, Jawa Timur.
Pemerintah saat ini tengah membenahi situasi perberasan nasional dengan mendorong produsen beras, terutama beras premium, agar dapat memperhatikan secara serius kualitas dan mutu beras.
Diduga Langgar Mutu, Pemprov DKI Sebut Beras Subsidi Food Station Sudah Diuji
Perum Bulog memastikan kesiapan penuh dalam menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved