Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Inovasi Pendanaan Melalui Fintech Bantu UKM di Masa Pandemi

Ghani NUrcahyadi
04/3/2021 22:28
Inovasi Pendanaan Melalui Fintech Bantu UKM di Masa Pandemi
Ilustrasi Fintech(Ilustrasi)

ADANYA akses permodalan dan pembiayaan alternatif yang ditawarkan platform teknologi finansial (fintech) menjadi bagian dari solusi pengembangan usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia.

Ketua Data Fintech Center Heri Heryadi mengatakan, fintech memberikan daampak positif bagi pemberdayaan UKM dengan membuka saluran pembiayaan usaha dengan sistem yang mudah dan cepat. Dengan teknologi sistem yang sudah sangat canggih saat ini,

"Fintech memberikan dampak positif bagi pemberdayaan UKM dengan membuka saluran pembiayaan usaha dengan sistem yang mudah dan cepat. Dengan teknologi sistem yang sudah sangat canggih saat ini, domisili bukan lagi menjadi alasan sulit untuk mendapatkan akses keuangan karena hanya dengan menggunakan internet,laptop, smarthopne melalu website/aplikasi, seluruh masyarakat di wilayah Indonesia yang memiliki akses internet dapat menikmati layanan fintech," katanya dalam diskusi virtual. 

Heri menambahkan, dengan fintechm peaku usaha juga dapat mengajukan pembiayaan untuk keperluan usahanya secara online, sistem yang terjangkau dan proses yang relative lebih mudah dan memperoleh persetujuannya lebih cepat. 

"Terlebih kehadiran fintech sendiri dapat memberikan manfaat bagi individu dan masyarakat unbanked dan unserved yang juga semakin mudah mengakses layanan keuangan sesuai kebutuhan mereka.” Sambung Heri.

Layanan fintech saat ini juga sudah mulai menerapkan teknologi yang lebih modern dalam proses kerjanya. Salah satunya dengan penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI).

Baca juga : CKD OTTO Pharmaceuticals Bakal Ekspor Obat Kanker Senilai Rp250 M

Subject Content Coordinator, Technopreneur, Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara A Raharto Condrobimo menjelaskan, tantangannya penerapan AI dalam fintech ialah integrasi sistem dan modul-modul aplikasi yang dibutuhkan sangatlah kompleks.

"Lalu kualifikasi dalam pembuatan kecerdasan buatan untuk Fintech yang pertama pastinya harus memiliki hard skill yang mendukung, Programer (Java, Phyton), seorang bisnis analis (pemodelan proses bisnis, BPR), Agile Development, Soft skill, lalu integritas," ujarnya.

Wakil Direktur Direktorat Talenta Indonesia Artificial Intelligence Society Indrajani Sutedja mengungkapkan, penerpaan AI dalam fintech salah satunya diterapkan dalam proses credit scoring. 

"Sistem Credit Scoring dalam perusahaan Fintech biasanya dilakukan untuk membangun sistem analisis kredit dengan data alternatif untuk menghasilkan credit score para calon peminjam, agar nantinya dapat memudahkan perusahaan untuk mengklasifikasi para calon peminjam. Data alternatif biasanya dapat diakses melalui GPS, mikrofon, akun e-commerce, akun-akun sosial media dan pihak lainnya seperti PAM, Ditjen Pajak, Dukcapil, PLN juga BPJS," ujarnya.

Salah satu perusahaan fintech yang telah menerapkan teknologi AI ialah PT. Smartec Teknologi Indonesia  melalui platform BantuSaku. Chief Technology Officer BantuSaku Andy Xiao mengatakan, penerapan AI dilakukan untuk memangkas waktu persetujuan pengajuan pinjaman.

"Pengunaan kecerdasan buatan credit scoring untuk menghasilkan standard kriteria peminjam di BantuSaku, jumlah rata-rata pinjaman yang diberikan akan lebih baik untuk para peminjam yang memiliki score baik," pungkasnya. (RO./OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik