Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SUKA atau tidak, keberadaan media sosial ternyata ikut mempengaruhi perkembangan berbagai sektor kehidupan, termasuk dunia usaha. Eksistensi influncer dianggap dapat mendorong kesuksesan suaut usaha.
Tidak kurang Bursa Efek indonesia (BEI) pun mencermati dan merespon fenomena influencer saham yang muncul beriringan dengan meningkatnya minat investasi saham di masyarakat. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, pihaknya senantiasa merangkul influencer saham untuk terus memberikan edukasi mengenai investasi di pasar modal kepada para followers-mereka.
Baca juga: Influencer Dilibatkan dalam Vaksinasi Covid-19
“Hal tersebut bertujuan untuk memperluas awareness dan literasi investasi pasar modal ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam Video Tanya IDX.
Hasan menuturkan, saat ini BEI memiliki program 'Influencer Incubator' yang merupakan program bagi influencer atau public figure untuk dapat mengedukasi masyarakat secara benar melalui media sosial.
“Sebagai informasi, program ini telah dilaksanakan sejak 2019 lalu. Ke depan, kami akan terus memperkuat program Influencer Incubator ini, yang memberikan edukasi secara berkelanjutan kepada para influencers,” ucapnya.
Program tersebut, ujar Hasan, tidak hanya dilakukan oleh kantor pusat BEI di Jakarta, melainkan juga melalui 30 Kantor Perwakilan BEI di berbagai daerah yang juga merangkul influencers atau public figure di daerah masing-masing.
“Kami bekerja sama dengan perusahaan sekuritas Anggota Bursa dan Manajer Investasi, dalam mengedukasi influencer agar mereka mampu mengedukasi dan mengajak followers-nya berinvestasi dengan benar,” terang dia.
Selain merangkul influencer, BEI juga bekerja sama dengan komunitas pasar modal. Hasan menerangkan, berdasarkan data BEI, saat ini sudah ada lebih dari 400 komunitas pasar modal dan akan terus bertumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah investor ritel.
“Teman-teman komunitas investor ini, sudah sejak dulu menjadi mitra kami dalam memberikan edukasi investasi di pasar modal. Tentunya kami selektif dalam hal ini, dan memilih komunitas yang positif dan sejalan dengan visi dan strategi edukasi kami,” ungkapnya.
Hasan mengingatkan, khususnya kepada para investor baru, bahwa investasi di pasar modal itu sama halnya dengan investasi di sektor lain. Investasi di pasar modal, lanjut dia, perlu riset yang baik, dan tidak hanya ikut-ikutan tanpa didasari oleh informasi dan pengetahuan. Investor juga harus menyadari bahwa terdapat potensi dan risiko di pasar modal, sehingga investor perlu membekali diri dengan pengetahuan investasi saham.
“Selain itu, investor sebaiknya selektif dalam memilih informasi yang akan dijadikan landasan keputusan berinvestasi,” pungkasnya. (Ant/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved