Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PANDEMI covid-19 yang terjadi selama satu tahun terakhir menjadi tantangan tersendiri bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melihat hal ini, Kementerian Koperasi dan UKM mendorong pelaku UMKM agar go digital. Hal tersebut berdasarkan naiknya angka transaksi daring sebanyak 26% selama pandemi berlangsung.
Namun sebelum go digital, UMKM perlu menyiapkan diri, salah satunya dengan menentukan strategi pemasaran. Influencer marketing merupakan strategi yang dapat dipilih oleh pelaku UMKM. Berangkat dari kebutuhan ini, Analisa.io mengajak seluruh pelaku UMKM untuk mengenal lebih dalam influencer yang tepat.
Baca juga: Pemerintah Targetkan 50% UMKM Go Digital pada 2024
Analisa.io sendiri hadir sebagai sebuah software yang menyediakan analisa Instagram dan TikTok. Berdiri sejak 2019, Analisa.io membawa misi untuk membangun produk B2B yang memberdayakan seluruh jenis usaha di bidang sosial dan perdagangan. Saat ini, Analisa.io merupakan start-up Indonesia yang telah go international dengan klien yang tersebar di lebih dari 57 negara.
Sejumlah fitur yang dapat diakses oleh pelaku UMKM terbagi atas beberapa paket. Paket yang tidak berbayar pada Analisa.io memungkinkan pelaku UMKM mendapatkan analisa dasar secara gratis bagi bisnis mereka. Pelaku UMKM dapat memanfatkan profile and hashtag analytics untuk menganalisa influencer yang ditargetkan baik pada TikTok maupun Instagram.
Tidak cuma itu, program itu juga memungkinkan pelaku UMKM mengetahui profil kompetitor serta analisanya, memberikan laporan, serta memberikan historical data and analytics. Selain itu, untuk mengulik lebih dalam, Analisa.io juga menyiapkan beberapa pake.
“Kami mau berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Setidaknya ada sekitar 64 juta UMKM yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik. Angka tersebut kami rasa sangat besar dan merupakan suatu pencapaian bagi kami jika dapat membantu memajukan para pelaku UMKM tersebut di dunia digital”, ujar Founder dari Analisa.io, Bradian Muliadi dalam siaran persnya, Senin (1/3).
Dia juga mengatakan bahwa pemahaman terkait influencer marketing sangat diperlukan oleh pelaku UMKM. “Kami memberikan solusi bagi pelaku UMKM yang bingung dalam memilih tokoh yang tepat untuk memasarkan produk atau usaha. Banyak pelaku UMKM yang telah mengeluarkan sejumlah biaya tertentu namun ternyata tokoh tersebut tidak memberikan dampak signifikan bagi mereka.”
Kedepan, mereka akan terus mengembangkan fitur sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih besar khususnya bagi UMKM di Indonesia. “Kami berharap kehadiran kami dapat memberikan dampak yang signifikan bagi UMKM serta membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Bradian. (RO/A-1)
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
ALIANSI Ojol Sidoarjo (AOS) menyerukan adanya regulasi pasti, adil, dan berpihak pada kesejahteraan driver (pengemudi) ojek online (ojol).
Mega Halal Bangkok 2025 menjadi wadah strategis untuk memperkenalkan produk halal unggulan dari Indonesia.
PRODUSEN pemindai PFU Asia Pacific Pte. Ltd. (PAPL) mengumumkan pemindai gambar Ricoh telah berhasil meraih sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di Indonesia.
Sebanyak lima pelaku usaha makanan dari berbagai daerah akan dipilih untuk mengikuti pelatihan intensif, pendampingan bisnis, hingga kesempatan promosi di TikTok Shop dan Tokopedia.
Festival ini menjadi ruang bertumbuh, berbagi inspirasi, dan memperkuat sinergi lintas sektor demi masa depan usaha mikro yang lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih terlindungi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved