Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SETAHUN sudah wabah covid-19 melanda Indonesia. Masyarakat dinilai kini semakin aktif dalam mengelola kesehatan dan keuangan, termasuk dalam mendapatkan perlindungan asuransi dan merencanakan masa pensiun sebagai bagian dari persiapan menghadapi dampak jangka panjang pandemi.
Hal itu terungkap dalam survei terbaru Manulife. Survei itu menjaring sekitar 4.000 responden di seluruh Asia yang sudah memiliki polis asuransi atau berencana membeli polis dalam enam bulan ke depan. Di antara seluruh responden, terdapat 519 responden dari Indonesia.
Baca juga: Geliat Asuransi Kesehatan dalam Aplikasi di Masa Pandemi
“Di Indonesia, kami melihat minat yang tinggi terhadap perlindungan kesehatan dan perencanaan pensiun selama pandemi. Kami memahami di tengah situasi yang menantang ini, masyarakat ingin dapat lebih mengendalikan kondisi kesehatan serta kemapanan finansial mereka. Berbekal pengalaman dan keahlian Manulife, kami menyediakan rangkaian solusi komprehensif,”ujar Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia, Ryan Charland.
Di tingkat kawasan, hampir semua (95%) responden yang mencemaskan dampak covid-19 telah melakukan langkah proaktif untuk meningkatkan kualitas kesehatan, utamanya dengan berolah raga secara teratur (58%) dan memperbaiki pola makan (54%). Di Indonesia, hampir semua responden (98%) menyatakan mereka telah mengambil langkah untuk mengelola kesehatan dan keuangan di tengah pandemi, dengan tiga perempat responden (74%) menyebutkan langkah itu meliputi berolah raga teratur dan 70% memperbaiki pola makan.
Dari seluruh responden Indonesia, 43% menyatakan telah berinisiatif mencari informasi seputar produk dan layanan asuransi dalam rangka merespons pandemi. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan responden dari negara-negara lain (rata-rata 32%). Terlepas dari pandangan setiap orang terhadap covid-19, hampir semua responden di Asia (92%) memantau kondisi kesehatan dan kebugaran, termasuk dari segi berat badan, kualitas tidur, tekanan darah, detak jantung, dan jumlah langkah yang dicapai.
Di Indonesia, 97% dari responden memantau sendiri kesehatan, dengan tiga perempat (72%) turut memantau berat badan. Sebanyak dua pertiga (67%) responden Indonesia menyatakan mereka mengawasi kualitas tidurnya. Angka ini adalah tertinggi kedua setelah Vietnam (68%) dan jauh melampaui rata-rata Asia sebesar 51%. Selain itu, dua dari lima orang responden(41%) di Indonesia memantau jumlah langkah yang dicapai. Separuh responden Indonesia (51%) juga menyatakan mereka menggunakan alat pantau kesehatan, dibandingkan dengan rata-rata kawasan sebesar 46%.
Perencanaan masa pensiun dirasa kian penting. Sebanyak 88% responden Indonesia menyatakan, sejak covid-19 terjadi, perencanaan masa pensiun kini dipandang semakin penting. Angka ini sangat tinggi dan berada jauh di atas rata-rata Asia yang berada pada tingkat 73%. Minat tinggi terhadap perencanaan masa pensiun ini mencerminkan kekhawatiran yang dirasakan 40% responden terhadap kemungkinan menurunnya kesejahteraan akibat covid-19. Minat ini juga mencerminkan ketertarikan mereka terhadap perencanaan keuangan sebagai jalan menuju kemapanan finansial di tengah situasi yang tidak menentu.
Produk baru dan sarana digital makin digemari, namun pelayanan oleh tenaga pemasar tetap dicari. Keinginan mengendalikan kondisi kesehatan dan keuangan sejalan dengan minat memiliki polis asuransi baru. Di Indonesia, hampir tiga perempat (72%) responden menyatakan ingin membeli polis baru dalam enam bulan ke depan—sedikit lebih tinggi dari rata-rata kawasan (71%).
Perlindungan dari penyakit kritis, perlindungan kesehatan secara umum, dan asuransi untuk pendidikan anak adalah beberapa hal yang diutamakan dalam rencana investasi nasabah. Hampir tiga dari lima responden Indonesia (58%) menyatakan merasa lebih nyaman mengelola polis menggunakan sarana digital seperti aplikasi ponsel, termasuk untuk mengajukan klaim dan memproses pembayaran, dibandingkan dengan rata-rata kawasan (52%). Survei ini juga mengungkap bahwa 58% responden pernah berkonsultasi dengan tenaga pemasar tentang pembelian polis, persentase yang cukup tinggi mengingat tren digital yang tumbuh pesat di Indonesia.
“Preferensi nasabah terhadap layanan digital dan pendampingan oleh tenaga pemasaryang cukup seimbang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menyukai kenyamanan dari perangkat digital, tetapi juga mementingkan interaksi manusia,” tambah Ryan. (RO/A-1)
Dengan meningkatnya kapasitas penyaluran kredit yang terjamin, peluang ekonomi masyarakat Papua pun terbuka lebih luas.
AXA Mandiri) menandatangani kesepakatan dengan EMC Healthcare untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan dalam program Custom Clinical Pathway.
Raih Peringkat Kredit dan Peringkat Skala Nasional oleh AM Best
Salah satu langkah ampuh untuk menjaga masa depan yang tetap sejahtera, terutama bagi keluarga, adalah dengan menyiapkan perencanaan keuangan yang matang.
BERDASARKAN data AAJI terkait pertumbuhan penjualan premi setahun hingga semester I 2025, perusahaan asuransi ini menempati posisi teratas mencapai Rp2,0 triliun.
Dengan memahami pengecualian ini, pemegang polis dapat mengambil keputusan yang lebih tepat, termasuk mempertimbangkan perluasan jaminan jika diperlukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved