Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menuturkan, pemulihan ekonomi nasional telah berada dalam jalur yang tepat. Itu dapat dilihat dari pertumbuhan secara triwulanan di triwulan IV 2020 yang tercatat -2,19%, lebih baik dibanding triwulan II 2020 yang -5,32% dan triwulan III 2020 -3,49%.
"Kinerja perekonomian Indonesia terus menunjukkan arah pemulihan dan sudah berjalan pada jalur yang tepat (on track)," jelasnya melalui siaran pers, Jumat (5/2).
Jalan pemulihan ekonomi nasional itu juga disebut akan bertambah cepat seiring berjalannya program vaksinasi yang terukur dan terencana. Febrio bilang, dukungan kebijakan fiskal yang kuat dan akurat di 2020 akan dilanjutkan di 2021 sebagai alat melawan pelemahan pandemi covid-19.
Apalagi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 ditargetkan lebih rendah menjadi 5,7% dibanding target APBN 2020 yang sekitar 6,34%. Itu menjadi cerminan pemerintah berkeyakinan 2021 akan menjadi tahun pemulihan.
Di sisi lain pemerintah juga akan tetap menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2021. Tujuannya yakni untuk mendukung rumah tangga hingga sektor usaha.
"Tren pemulihan ekonomi pada triwulan IV 2020 ini diprediksi akan terus berlanjut di tahun 2021," kata Febrio.
Itu mengacu dari adanya perbaikan beberapa indikator ekonomi seperti Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia yang berada di level 52,2 pada Januari 2021. Posisi itu menandakan industri pengolahan Tanah Air berada dalam fase ekspansi, angka itu juga menjadi yang tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Baca juga : Istana Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2021 Lebih Baik
Sejalan dengan itu, tingkat keyakinan masyarakat disebut berada dalam tren yang positif. Namun, pemerintah tak menutup mata ihwal ketidakpastian dari perkembangan penyebaran covid-19.
Oleh karenanya, kata Febrio, pengambil kebijakan akan fokus pada langkah antisipatif dan responsif untuk menekan laju penyebaran virus. Tak hanya bergantung pada program vaksinasi, pemerintah juga akan memperkuat testing, tracing, treatment (3T) dan mendorong kepatuhan masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M).
Febrio memastikan pihaknya akan mengarahkan APBN 2021 untuk mendorong pemulihan namun tetap konsolidatif.
"Program PEN terus dilanjutkan untuk memastikan penanganan covid-19 terus berjalan secara efektif, menjaga daya beli masyarakat, serta menstimulasi pemulihan dunia usaha," tuturnya.
Selain itu, reformasi struktural untuk menghapus berbagai hambatan iklim usaha dan produktivitas juga akan terus dilakukan. Manfaatnya, imbuh Febrio, akan tercermin pada peningkatan aktivitas ekonomi khususnya investasi yang menciptakan lapangan kerja.
"Momentum reformasi terus diperkuat dalam fase pemulihan ekonomi, sebagaimana tercermin dalam aturan turunan UU Cipta Kerja yang telah dirampungkan dan segera dapat diimplementasikan," pungkasnya. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved