Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PORSI Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperkirakan dapat mendukung pendanaan penerapan protokol kesehatan dan program vaksinasi covid-19 sebesar Rp15 triliun pada tahun ini.
Angka itu didapat dari earmarking Dana Alokasi Umum (DAU) atau Dana Bagi Hasil (DBH) yang diatur dalam pasal 71B Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 233/PMK.07/2020 tentang Perubahan atas PMK 139/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Otsus.
Dalam aturan itu disebutkan, earmarking sebagian DBH atau DAU untuk mendukung vaksinasi ialah sebesar 4% dari alokasi umum DAU tahun anggaran 2021.
Bila pemerintah daerah tidak mendapatkan DAU, maka dukungan pendanaan dapat bersumber dari DBH sesuai dengan kemampuan keuangan daerah masing-masing.
“Untuk pendanaan yang bersumber dari earmark ini ditetapkan paling sedikit 4% dari tahun anggaran 2021. Jadi secara nasional akan mencapai Rp15 triliun dari APBD, kita harapkan pemerintah daerah ikut menggunakannya untuk menyukseskan vaksinasi,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja bersama Komite IV DPD, Selasa (19/1).
Dia menambahkan, pemda memberikan laporan mengenai penggunaan sebagian Dana Transfer Umum (DTU) untuk dukungan pelaksanaan vaksinasi yang merupakan bagian dari laporan pencegahan dan penanganan pandemi.
Bila pemda belum menganggarkan penggunaan DTU sebagian untuk mendukung prorgam vaksinasi, maka perlu dilakukan penyesuaian APBD sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Nantinya, penggunaan dana yang berasal dari DAU atau DBH itu akan digunakan untuk kegiatan seperti koordinasi pelaksanaan vaksinasi, dukungan dan fasilitas pelaksanaan vaksinasi serta pemantauan kejadian ikutan pascavaksinasi.
“Saya ingin sampaikan, pengadaan vaksin atau keseluruhan pengadaan vaksin adalah melalui APBN pemerintah pusat. Pelaksanaan vaksin ini adalah untuk daerah di dalam melaksanakan berbagai langkah eksekusi vaksinasinya,” terang Sri Mulyani.
Lebih lanjut, perempuan yang karib disapa Ani itu mengatakan, pemerintah mengestimasi besaran dana yang dibutuhkan untuk program vaksinasi gratis mencapai Rp74 triliun. Namun besaran tersebut bersifat sementara dan dapat berubah mengikuti perkembangan program dan kebutuhan dana.
Oleh karenanya, dia meminta pemerintah daerah turut aktif mendukung dan berkontribusi menyukseskan program vaksinasi tersebut. “Jadi jangan sampai pemerintah daerah kemudian mengandalkan secara total keseluruhan DAU dari pusat. Namun bersama-sama dengan pusat, karena ini pasti akan jauh lebih baik dampak dan hasilnya,” pintanya.
Sementara itu ekonom dari Center of Reform on Economics (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pesan yang disampaikan Sri Mulyani dihadapan DPD amat jelas. Menurutnya, kinerja perekonomian nasional akan pulih bila ekonomi daerah pulih lebih dulu. Syarat utama agar ekonomi daerah pulih ialah keberhasilan penanganan covid-19.
“Itu sangat jelas. Kita semua berharap agar dana vaksinasi ini bisa dieksekusi secara cepat dan tepat. Jangan sampai misalnya, realisasi belanja daerah yang sering telat juga terjadi dalam pendanaan vaksin ini,” tutur Yusuf saat dihubungi.
Dia mendorong agar pemda meningkatkan komunikasi dan koordinasi bersama pemerintah pusat. Tujuannya agar pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan efektif dan sesuai dengan apa yang ditargetkan. (OL-8)
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Agar kenaikan kasus covid-19 di beberapa negara tidak merambat ke Indonesia maka pengawasan di pintu masuk negara juga perlu diperketat
Pada November tahun ini diharapkan ada 5 juta dosis vaksin dalam negeri yang bisa dipakai masyarakat dan pada Desember juga diproduksi 5 juta dosis.
Aplikasi PeduliLindungi dikembangkan untuk memutus mata rantai penularan covid-19, yang tersedia untuk gawai dengan sistem operasi Android dan iOS, serta versi website.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
DINKES Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, mewaspadai penularan Mycoplasma Pneumonia dalam suasana Natal dan pergantian tahun dengan menerbitkan surat edaran.
KETUA MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah kembali menerapkan wajib masker di masyarakat seiring munculnya virus korona BA.2.86 atau subvarian Pirola.
ADANYA relaksasi atau pelonggaran pemakaian masker dan rencana masa transisi dari pandemi menuju endemi setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan masyarakat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved