Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Dolar AS Dekati Rp14 Ribu

Fetry Wuryasti
02/1/2021 05:50
Dolar AS Dekati Rp14 Ribu
Karyawan melayani pembelian uang dolar Amerika Serikat (AS) di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta,(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.)

NILAI tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir tahun ditutup menguat mendekati level psikologis 14 ribu per US$.

Rupiah pada Rabu (30/12) sore ditutup menguat 80 poin atau 0,57% ke 14.050 per US$ dari posisi penutupan sebelumnya 14.130 per US$.

"Dengan melihat perencanaan pemerintah yang optimistis akan imunisasi vaksin, pelaku pasar kembali gembira dan merespons positif terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan, yang akan kembali membaik, dan arus modal asing kembali masuk pasar finansial dalam negeri sehingga wajar kalau mata uang 'Garuda' di akhir tahun ditutup menguat mendekati Rp14 ribu," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi seperti dikutip dari Antara.

Pemerintah sudah menyiapkan dua gelombang imunisasi vaksin covid-19 di Tanah Air. Gelombang pertama vaksinasi dilakukan pada Januari 2021 hingga April 2021. Vaksin akan disuntikkan kepada 1,3 juta petugas kesehatan dan 17,4 juta petugas publik.

Pada gelombang pertama vaksinasi pemerintah juga mempertimbangkan memberikan vaksin kepada 21,5 juta penduduk lanjut usia berumur 60 tahun ke atas, tetapi penyuntikan dilakukan setelah mendapat informasi keamanan vaksin.

Gelombang kedua vaksinasi akan dilakukan pada April 2021. Vaksin akan disuntikkan kepada 63,9 juta masyarakat rentan atau masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi. Selanjutnya masyarakat lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin dengan jumlah 77,4 juta penduduk.

Beberapa pihak meyakini nilai tukar rupiah akan menguat hingga menembus level 14 ribu karena tren dolar AS yang melemah secara global.

Dolar AS merosot 0,39% terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya menjadi 89,65 setelah turun ke 89,56, terendah sejak April 2018. Indeks dolar jatuh lebih dari 7% tahun ini.

Dolar AS yang melemah memberikan keuntungan bagi Indonesia dalam hal pembiayaan utang luar negeri. Itu juga membuat nilai barang yang diimpor dari luar negeri menjadi lebih murah. Namun, di sisi lain, rupiah yang menguat juga dapat mengancam nilai ekspor Indonesia karena membuat barang asal Indonesia relatif terlihat lebih mahal.

 

Minyak menguat

Harga minyak mentah global naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (31/12), tetapi kehilangan lebih dari seperlima nilainya pada 2020, karena penguncian (lockdown) dan pembatasan mobilitas untuk memerangi virus korona baru menekan aktivitas ekonomi yang membuat pasar minyak terguncang.

Pada hari perdagangan terakhir 2020, minyak mentah berjangka brent untuk pengiriman Maret naik US$0,17 menjadi menetap di US$51,80 per barel. Minyak mentah west texas intermediate (WTI) AS bertambah US$0,12 menjadi ditutup di US$48,52 per barel.

Untuk 2020, minyak mentah brent anjlok 21,5%, penurunan tahunan terbesar sejak 2015. Sementara itu, minyak mentah WTI merosot 20,5%, penurunan tahunan kedua dalam tiga tahun.

Namun, patokan minyak mentah brent dan WTI telah naik lebih dari dua kali lipat dari titik terendah April karena produsen-produsen memangkas produksi untuk menyesuaikan dengan permintaan yang lebih lemah.

Berita tentang distribusi vaksin virus korona juga mendorong harga di kuartal keempat membantu pulih ke level tertinggi dalam sekitar 10 bulan. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya