Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
JAPAN Credit Rating Agency, Ltd (JCR) mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level BBB+/outlook stabil (investment grade).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan pengukuhan rating Indonesia pada peringkat BBB+ dengan outlook stabil mencerminkan terjaganya keyakinan stakeholder internasional terhadap ketahanan perekonomian Indonesia di tengah pandemi covid-19 yang secara signifikan menekan perekonomian global.
"Hal ini ditopang oleh kredibilitas kebijakan dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah," kata Perry melalui rilis yang diterima, kemarin.
Ke depan, BI akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, dan melanjutkan sinergi dengan pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
JCR memandang pengukuhan rating itu mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid ditopang oleh permintaan domestik, utang pemerintah yang terkendali, serta resiliensi ekonomi Indonesia terhadap gejolak eksternal yang didukung oleh kebijakan nilai tukar yang fleksibel, kredibilitas kebijakan moneter, dan akumulasi cadangan devisa.
Terdapat dua faktor utama yang mendukung pengukuhan Sovereign Credit Rating Indonesia. Pertama, upaya pemerintah untuk mengendalikan dampak pandemi covid-19 terhadap perekonomian melalui sinergi antara kebijakan fiskal yang ekspansif dengan tetap secara berhati-hati mengelola pembatasan kegiatan ekonomi dan kebijakan Bank Indonesia yang secara agresif, tetapi terukur menyediakan likuiditas bagi perekonomian.
Kedua, komitmen pemerintah untuk menjaga momentum reformasi struktural ekonomi meski di tengah pandemi dengan disahkannya Omnibus Law on Job Creation (UU Cipta Kerja).
JCR sebelumnya meningkatkan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari BBB/outlook positif menjadi BBB+/outlook stabil pada 31 Januari 2020.
Aktivitas meningkat
Saat ini aktivitas masyarakat terus menunjukkan peningkatan. Hal ini positif untuk menggerakkan perekonomian karena makin berjalannya aktivitas bisnis dan perekonomian.
Mandiri Institute menyatakan tingkat kunjungan masyarakat ke tempat belanja dan restoran jelang akhir 2020 berangsur pulih. Hal ini sejalan dengan pola belanja masyarakat yang turut membaik dan terus meningkat.
Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono menuturkan, melalui data Google Maps, pihaknya menemukan di awal Desember 2020, angka kunjungan ke pusat belanja di delapan kota besar Indonesia telah mencapai 70%.
"Kunjungan tertinggi pada Desember 2020 ini berada di DKI Jakarta yang mencapai angka 75% dan diikuti oleh Surabaya yang mencapai 74%," ungkapnya dalam acara Mandiri Economic Outlook 2021 secara virtual, kemarin.
Sementara itu, kunjungan masyarakat ke restoran juga dikatakan berangsung stabil dan mencapai 70% di awal Deember 2020 ini. Kunjungan masyarakat ke restoran dikatakan sangat sensitif terhadap informasi penyebaran covid-19 dan kebijakan PSBB.
"Secara umum, kami melihat bahwa kunjungan ke restoran sudah mendekati pemulihan ke era sebelum covid-19," pungkasnya.
Indeks nilai belanja secara mingguan per November 2020 juga mengalami perbaikan atau mencatatkan angka 97,9% jika dibandingkan dengan Mei 2020 lalu yang hanya mencapai 60%. (Des/E-1)
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved