Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEKTOR digital jasa on-demand diyakini bakal terus berkembang. Hal itu disampaikan CEO Halojasa Hengky Budiman menanggapi aplikasi layanan jasa on-demand lifestyle GoLife yang memutuskan untuk tutup permanen.
Menurut Hengky, banyak mitra GoLife yang beralih ke aplikasi lain termasuk di antaranya Halojasa selaku penyedia layanan pijat refleksi on-demand berbasis aplikasi.
Baca juga: Lebih Mudah Turun Kelas BPJS Kesehatan Lewat Aplikasi JKN
"Situasi itu menandakan bahwa para mitra bekas GoLife sudah menganggap bahwa aplikasi bisa menjadi wadah mereka dalam mendapatkan penghasilan yang lebih mapan (recurring order),” ujar Hengky dalam keterangan di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Ia mengatakan, Halojasa memiliki platform fee atau biaya potongan dari order yang mitra dapatkan lewat aplikasi. Besar potongan ialah 20% untuk setiap pesanan yang masuk. Akan tetapi, persentase potongan bisa berkurang jika vendor mendapatkan bintang 5 dari konsumen dan beberapa kebijakan lain.
“Semakin kecil potongan persentase, semakin meningkat pendapatan mitra. Jika para penyedia jasa konvensional menganggap bergabung ke aplikasi hanya akan ‘mencekik’ penghasilan mereka, itu sepertinya kurang tepat,” terang dia.
Baca juga: Mudah, Pesan Langsung Kado Natal Melalui WhatsApp
Kehadiran aplikasi yang mengusung on-demand sebagai platform, sambung dia, bisa menjadi sebuah batu loncatan bagi para pekerja sektor informal untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
"Jika seorang terapis jasa massage konvensional mendapatkan 3-4 pesanan dalam seminggu, tidak menutup kemungkinan bisa meningkat 6-7 pesanan ketika mereka bergabung ke aplikasi,” pungkas Henky. (RO/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved