Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KAWASAN kota mandiri Subang Smartpolitan yang dikembangkan PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta), anak perusahaan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), mulai dibangun. Subang Smartpolitan terletak di kawasan strategis dengan akses lengkap darat, laut, dan udara itu akan memiliki fungsi strategis.
VP Sales & Marketing PT Suryacipta Swadaya Abednego Purnomo menyampaikan, dengan tumbuhnya infrastruktur strategis utama seperti tol, bandara, dan pelabuhan laut akan semakin meningkatkan perekonomian di Rebana Metropolitan, Subang. Dengan demikian, lokasi Subang Smartpolitan menjadi lebih strategis karena berada di jantung segitiga bisnis masa depan di Jawa Barat dan menjadi destinasi baru investasi di Indonesia.
“Inilah salah satu alasan lokasi pengembangan properti ini di Subang. Sudah ada sejumlah investor tertarik mengembangkan bisnis di Subang Smartpolitan. Perencanaannya kami matangkan sehingga investor tertarik dalam hal ini,” ungkap Abednego dalam sesi diskusi virtual bersama Media Indonesia, Kamis (17/12).
Abednego mengatakan Subang Smartpolitan akan memiliki fungsi strategis karena dirancang sebagai kawasan bisnis dan residensial terpadu yang akan mempercepat pertumbuhan kawasan Rebana Metropolitan.
Rebana Metropolitan merupakan kawasan gabungan dari tiga daerah yang diprediksi akan menjadi masa depan Jawa Barat, yaitu Cirebon, Subang, dan Majalengka. Pembangunan tahap pertama Subang Smartpolitan meliputi lahan seluas 400 hektare.
“Kita bangun kota mandiri yang berkualitas yang selaras dengan visi perusahaan. Subang Smartpolitan tidak hanya akan memberikan kontribusi terhadap Kota Subang, tetapi juga untuk Indonesia. Subang ikut kita promosikan sejak 2019,” jelas dia.
Wakil Ketua Umum DPP REI Bambang Eka Jaya menyampaikan, memulai pengembangan properti di era pandemi covid-19 bukanlah masalah. Pengembang harus melakukan berbagai strategi pemasaran agar mendongkrak penjualan.
“Saat ini sudah pasti media internet adalah sarana marketing yang paling tepat. Apalagi dari hasil evaluasi beberapa pengembang besar, lebih dari 70% adalah end user, lebih spesifik kaum milenial saat ini jadi primadona,” ungkap Bambang.
Menurut dia, pengembangan properti di era pandemi masih memungkinkan selama harganya terjangkau. Tentu kunci utama ialah proyek dan lokasi.
“Jadi, yang utama memosisikan agar proyek tersebut dikenal dulu. Bisa diajak ke lokasi karena membeli properti tentu tidak seperti membeli barang-barang konsumtif,” tandas dia. (Gan/S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved