Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bank dengan fasilitas, layanan, dan produk bertaraf internasional.
Ketua PBNU Marsudi Syuhud dalam keterangan resminya Jumat (18/12) mengatakan, Bank Syariah Indonesia harus betul-betul menarik di mata masyarakat dan pasar, serta menjadi solusi bagi nasabah nasional serta global yang membutuhkan berbagai layanan keuangan syariah.
"Tidak boleh kalah dengan fasilitas bank konvensional, baik dari segi IT atau layanan internasional. Macam-macam itu layanannya, produk-produknya harus lebih menarik dan bisa diterima oleh kebutuhan pasar. Masih banyak produk baru yang bisa dikembangkan oleh Bank Syariah Indonesia pascamerger sehingga bisa menopang model-model transaksi syariah baik nasional atau internasional," kata Marsudi.
Dia menyarankan agar Bank Syariah Indonesia segera meniti kerja sama dengan pemain industri keuangan dan finansial global, untuk memaksimalkan peluang-peluang di pasar keuangan internasional.
Marsudi menilai bank hasil merger itu bisa memberi manfaat besar bagi publik karena memiliki modal dan aset yang besar. Penggabungan tiga bank syariah milik Himbara itu juga menciptakan efisiensi bagi bank-bank yang terlibat, secara khusus di industri perbankan syariah.
"Kemudian, diharapkan Bank Syariah Indonesia bisa persebarannya ini merata karena kekuatannya besar. Keberadaannya yang tersebar di berbagai daerah membuat manfaat bank ini bisa dirasakan oleh umat," ungkapnya.
Hal senada dikemukakan Ketua PBNU Robikin Emhas. Dia mengatakan, kehadiran bank syariah yang kuat diperlukan Indonesia untuk menjawab kondisi semakin bergairahnya pertumbuhan ekonomi syariah global.
Robikin menilai positif proses penggabungan tiga bank syariah milik negara yang hingga kini masih berjalan. Jika tak ada aral kendala, Bank Syariah Indonesia akan efektif beroperasi per 1 Februari 2021.
"Saya kira bagus merger bank syariah BUMN ini. Bank syariah yang kuat sangat dibutuhkan di tengah makin bergairahnya pertumbuhan ekonomi syariah di berbagai negara, termasuk di Indonesia," ucap Robikin.
Bank syariah hasil merger ini digadang memiliki aset total Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah tersebut menempatkan bank hasil merger masuk daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
Entitas hasil merger nanti bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. dan berstatus sebagai perusahaan terbuka. Berdasarkan susunan pengurus yang sudah ditetapkan, bank hasil merger akan dipimpin oleh Hery Gunardi selaku Direktur Utama. Hery akan didampingi dua Wakil Direktur Utama yakni Ngatari dan Abdullah Firman Wibowo serta 7 direktur lainnya. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved