Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SEKTOR logistik tumbuh pesat dan menjadi pendorong perekonomian di masa pandemi saat ini. Prospek cerah bisnis logistik ini diprediksi masih tetap akan tumbuh subur di tahun depan. Pasalnya, pandemi covid-19 diprediksi masih berlangsung yang membuat masyarakat banyak melakukan aktivitasnya secara daring.
"Alhamdulillah, justru di saat usaha lain sedang sulit, sektor logistik menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional," kata pendiri dan CEO start-up aplikasi logistik Trawlbens, Beni Syarifudin, Jakarta, Minggu (13/12). Berkembangnya bisnis logistik membuat Trawlbens kewalahan dan berupaya menggandeng mereka yang ingin menjadi pengusaha logistik melalui pola kemitraan bisnis.
Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan pengiriman barang ke seluruh Nusantara. "Kami membuka peluang bagi teman-teman yang ingin menjadi pengusaha logistik. Mudah sekali syaratnya dan tidak perlu modal besar, melalui garasi pun bisa," katanya.
Ditambahkannya, pola kemitraan akan memang kas modal yang diperlukan untuk menjadi pengusaha logistik. Di sisi lain, dengan jaringan yang luas hingga ke pelosok, mitra akan mendapatkan keunggulan dengan bergabung ke Trawlbens.
"Mereka juga akan kami latih hingga menjadi pengusaha logistik yang andal," tambahnya. Trawlbens kini membuka peluang lima kemitraan, yaitu mitra bisnis, mitra space, mitra pool warehouse, mitra kurir motor, dan mitra transporter mobil.
Pola bisnis tersebut mampu menyesuaikan dengan kemampuan para calon mitra. Dari usaha tersebut, para mitra disebut akan mampu memperoleh pendapatan hingga Rp30 juta-Rp50 juta per bulan.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahwan Hanafi beberapa waktu lalu. Menurutnya, sektor logistik terbukti malah tumbuh menjanjikan di masa pandemi. "Semua anggota kami mengalami lonjakan pertumbuhan pendapatan di tengah pandemi covid-19," katanya.
ALFI merujuk data Kementerian Keuangan yang mencatat bahwa segmen logistik relatif stabil selama pandemi covid-19. Bahkan, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi dengan total nilai naik 9,9 persen menjadi Rp20,7 triliun.
"Hal itu terjadi karena aktivitas belanja daring selama pandemi meningkat. Tidak hanya itu pemerintah sampai saat ini harus membuat pembangunan infrastruktur, harus tetap berjalan sebagai upaya mendorong ekonomi agar tetap bertumbuh," kata Yukki.
Selain pengiriman obat, vaksin, termasuk alat-alat berat untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di pelosok-pelosok daerah di Indonesia, ada juga barang-barang lain membutuhkan layanan logistik yang memadai. "Artinya mereka tetap membutuhkan layanan logistik yang baik," tambahnya. (RO/OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved