Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PT INKA (Persero) mengekspor perdana tiga lokomotif beserta 15 gerbong kereta api ke Philippine National Railways (PNR), Filipina, melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
"Ekspor kali ini merupakan ekspor perdana untuk lokomotif produksi anak bangsa," kata Dirut INKA Budi Noviantoro saat melepas pesanan PNR Filipina di Dermaga Jamrud Utara, Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, hari ini.
Ia mengakui INKA pernah mengirimkan produk kereta ke Filipina, namun kali ini perdana untuk jenis produk lokomotif.
Pengiriman ini merupakan kelanjutan kontrak pengadaan senilai 26 juta dolar AS atau Rp360 miliar, yang ditandatangani pada 28 Mei 2018 oleh General Manager PNR Junn B Magno dan Direktur Utama INKA Budi Noviantoro di Manila, Filipina.
Baca juga: Irma: Rizal Ramli Tidak Baca Data, Giring Opini Negatif
Budi mengatakan pengiriman tersebut juga menyusul ekspor sebelumnya berupa dua train set diesel multiple unit (DMU) senilai 9,7 juta dolar AS atau sekitar Rp136 miliar pada Desember 2019.
Selanjutnya, pada Februari 2020, INKA juga mengekspor empat train set DMU senilai 21,4 juta dolar AS atau setara Rp301 miliar.
"Ekspor lokomotif ke Filipina ini merupakan implementasi BUMN Go Global, sekaligus membuktikan eksistensi PT INKA melalui ekspor produk kereta api ke luar negeri dan keberlangsungan BUMN di tengah kondisi pandemi COVID-19," kata Budi.
Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mendorong INKA lebih menguatkan inovasinya, dari sistem digitalisasi hingga artificial intelligence.
Dengan begitu, INKA dapat berkompetisi dengan industri kereta api lainnya di luar negeri terutama kawasan ASEAN.
"Maknanya, Indonesia akan menjadi kekuatan baru, terutama di ASEAN, dan masuk ke pasar ASEAN dengan kemampuan inovasi yang ada," katanya.
Taufiek juga mengingatkan ada beberapa segmen pasar yang masih terbuka dan bisa dimasuki INKA dengan produknya, seperti di Afrika hingga Asia Tengah atau pasar yang mungkin sulit ditembus.
Menurut dia, besarnya tantangan ini perlu adanya penyiapan sumber daya manusia (SDM) dan mini factory. Artinya, tenaga yang dipersiapkan harus dididik mampu memproduksi produk-produk INKA di masa mendatang. (OL-4)
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved