Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MENJADI difabel bukan berarti menghalangi akses bagi mereka untuk berbuat sesuatu.
Sahabat Tuli membuktikan bahwa dalam keterbatasan, mereka mampu membuka peluang kemandirian ekonomi melalui wirausaha khususnya di sektor UMKM. Melalui peningkatan hard-skill dan soft-skill dalam kewirausahaan, Sahabat Tuli mendapatkan kesempatan dan kesetaraan dalam berwirausaha.
Yayasan Perempuan Tangguh Mandiri Indonesia (YPTI) memberikan pelatihan kewirausahaan di bidang kecantikan dan juga kuliner bagi Sahabat Tuli. Manfaat yang diperoleh Sahabat Tuli melalui pelatihan kewirausahaan ini adalah mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang membantu mereka memulai dan menjalankan usaha sehingga bisa mendapatkan penghasilan langsung.
“Respons masyarakat sangat baik dan kami optimis Sahabat Tuli bisa mengambil peran yang sama di masyarakat khususnya dalam bidang wirausaha” ujar Ketua Panitia Program Pelatihan Wirausaha, Sussie Sahroni.
Salah satu peserta pelatihan di bidang kecantikan, Elok Soraya, merasa senang mengikuti pelatihan ini. Baginya merias wajah orang supaya lebih cantik dan bisa menjadi model adalah kepuasan tersendiri.
Ketua Umum Yayasan Perempuan Tangguh Mandiri Indonesia, Myra Winarko, menegaskan bahwa kegiatan PTI tidak hanya berhenti sampai pada pelatihan saja.
PTI juga berkomitmen untuk membantu pemasaran produk-produk yang dihasilkan, sehingga tidak menutup kemungkinan ke depannya mereka juga akan diajarkan bagaimana meningkatkan penjualan produk dan jasa yang ditawarkan.
Dalam waktu dekat, PTI juga akan memberikan penghargaan bagi penyandang disabilitas yang menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk berkarya. “Bersama-sama kita bangkitkan kembali ekonomi yang sempat menurun selama pandemi, siapapun memiliki kesempatan yang sama dalam membuka peluang wirausaha,” tegas Myra.
Sahabat Tuli terus berupaya mengakses peluang untuk bersosialisasi dengan masyarakat secara bebas dan terbuka dengan meruntuhkan dinding pengkotak-kotakan di antara mereka.
Interaksi yang kian membaik antara difabel, masyarakat non difabel dan pemerintah pada akhirnya akan memberikan sumbangsih terhadap kesuksesan pelaksanaan pembangunan inklusif berbasis gerakan sosial.(RO/E-1)
Dengan tema "Voice in Color, Ability Meets Independence", pameran ini bertujuan untuk mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang kemampuan dan potensi penyandang disabilitas
LEMBAGA Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI), meluncurkan laman resminya yang telah diperbarui (lsf.go.id). Kini laman resmi LSF hadir dengan deretan fitur yang lebih inklusif.
WAKIL Gubernur Jawa Barat (Jabar) Erwan Setiawan mengunjungi dua anak disabilitas di Kampung Cijamur, Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin (28/7).
PROGRAM Saatnya Difabel Setara kembali digelar sebagai bagian dari upaya pemberdayaan penyandang disabilitas melalui pelatihan keterampilan digital.
Yayasan Indonesia Setara (YIS) bekerja sama dengan Yayasan Puspa Indah dan Sariayu Martha Tilaar menggelar program pelatihan bertajuk 'Difabel Beauty Class'.
Penyandang disabilitas memiliki potensi besar yang perlu difasilitasi dengan akses pelatihan dan pendampingan yang tepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved