Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Genjot Investasi di Empat Sektor

Insi Nantika Jelita
08/12/2020 15:35
 Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Genjot Investasi di Empat Sektor
.(ANTARA/ Wahyu Putro A)

BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah menggenjot investasi di empat sektor utama dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, yaitu pertambangan, energi, infrastruktur, dan kesehatan Terungkap alat kesehatan dan bahan baku obat yang digunakan saat ini ternyata 90% berasal dari impor.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan itu dalam acara Indonesia Business Links Integrity Forum secara virtual, Selasa (8/12). Karenanya, dia menegaskan pemerintah berupaya mendongkrak produksi alat kesehatan di tengah pandemi.

"Dengan persentase alat kesehatan dan obat impor 90%, ditambah lagi di masa covid-19 permintaan (produksi) akan meningkat, kami enggak tahu lagi bangsa kita mau mau jadi apa ke depan kalau tidak segera diupayakan. Jadi kami dorong betul industri kesehatan," jelas Bahlil.

Seperti diketahui, Indonesia telah masuk ke jurang resesi dengan pertumbuhan ekonomi terkontraksi 3,49% pada kuartal III 2020, melanjutkan kontraksi ekonomi di kuartal II yang minus 5,32%. Untuk sektor pertambangan, Bahlil menyinggung pemerintah tengah berupaya melakukan hilirisasi sebagai upaya percepatan peningkatan nilai tambah batu bara yang dimiliki Indonesia.

"Seperti batu bara, tengah diupayakan gasifikasi. Ini akan meningkatkan nilai tambah. Lalu yang kita punya sekarang nikel. Dari total cadangan dunia, 20% ada di Indonesia. Kita dorong hilirasi secara menyeluruh," imbuhnya.

Soal infrastruktur, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah berupaya melakukan pemerataan penempatan investasi antara Jawa dan luar Jawa sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Presiden meminta investasi tidak hanya terpusat di Jawa.

Dia menjelaskan, saat ini gap antara investasi antara di Jawa dan di luar Jawa tidak jauh. Bahlil menyebut, ini terlihat dari realisasi hingga kuartal III 2020, investasi di Jawa mencapai Rp305,7 triliun atau setara 50,3% dan luar Jawa mencapai Rp30,4 triliun atau 49,7%.

"Jadi gap-nya enggak sampai 1 persen, sehingga pembangunan infrastruktur terus didorong untuk juga menciptakan lapangan kerja di masa covid-19," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya