Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
ASOSIASI Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) optimistis pihaknya dapat menyalurkan pendanaan ke masyarakat sebesar Rp86 triliun pada tahun depan.
“Kami yakin bahwa pada 2021 angka Rp86 triliun adalah angka minimal yang bisa disalurkan industri fintech lending,” ujar Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah, kemarin.
Saat ini fintech lending sudah menjadi mitra bagi beberapa bank dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Saat ini telah ada enam platform yang ikut dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
“Ke depan saya yakin ini akan semakin baik karena sedang proses dengan pihak perbankan. Kami juga secara asosiasi terus berkomunikasi dengan komite pemulihan ekonomi nasional agar bagaimana fintech lending ini dapat lebih aktif menjadi mesin untuk mengakselerasi penyaluran Program PEN,” ujar Kuseransyah.
Di tempat yang sama, Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi menambahkan, fokus asosiasi di masa depan ialah bagaimana AFPI terus meningkatkan peran sebagai penyedia layanan pinjaman daring (fintech pendanaan) di Tanah Air.
Demi meningkatkan peran sebagai solusi keuangan digital, para anggota AFPI yang merupakan penyelenggara fintech pendanaan perlu terus memperluas area layanan hingga ke seluruh wilayah di Tanah Air.
Dalam kesempatan berbeda, PT Pegadaian (persero) menyatakan akan menyalurkan pembiayaan usaha produktif melalui platform fintech peer to peer (P2P) lending Akseleran sebesar Rp300 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (persero) R Swasono Amoeng Widodo mengaku sangat mengapresiasi kolaborasi ini.
“Akseleran banyak dikelola oleh para wirausaha muda yang memiliki visi untuk memajukan dunia usaha di Indonesia menjadi maju lebih cepat melalui marketplace lending platform,” kata Swasono dilansir dari keterangan resminya.
Swasono menjelaskan Pegadaian selalu membuka diri untuk berkolaborasi secara sinergis dengan perusahaan start-up yang memiliki program-program sejalan dengan Pegadaian.
Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran Christopher Gultom mengaku gembira dengan adanya kerja sama antarperusahaan. “Akseleran akan menyalurkan pinjaman usaha produktif dari Pegadaian kepada para pelaku usaha (borrower) yang beragunan invoice financing yang ada di Akseleran,” jelasnya. (Des/Ant/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved