Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PERGERAKAN truk obesitas atau juga disebut over dimension over load (ODOL) dinilai meningkatkan biaya pemeliharaan jalan di Indonesia. Serta, menimbulkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Hal itu ditekankan pemerhati keselamatan berlalu lintas dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Sigit Priyanto. "ODOL ini banyak merugikan daripada menguntungkan. Sehingga, kita bersepakat untuk menuju zero ODOL," pungkas Sigit dalam diskusi virtual, Kamis (3/12).
Baca juga: Truk Over Load Dilarang Melintas Tol Tanjung Priok Hingga Bandung
Menyoroti aspek ekonomi, lanjut dia, setiap 1% penurunan efisiensi pada aktivitas jasa transportasi darat dan logistik menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebesar 0,057%.
Selain itu, kebijakan zero ODOL diyakini menghemat anggaran pemerintah untuk pemeliharaan jalan, yang sering rusak akibat sering dilewati truk obesitas.
Menurut Sigit, berbagai regulasi terkait truk ODOL harus ditelaah lebih lanjut. Pun, pelaksanaan zero ODOL juga harus disetujui asosiasi pengusaha.
Baca juga: Ada Pandemi, Pembelian Rumah Bersubsidi Tetap Tinggi
"Skenario perubahan pengangkutan barang yang diajukan tim penyusun road map sebagai akibat berlakunya zero ODOL. Pemerintah berusaha memutuskan mana yang lebih efisien dan hemat anggaran," imbuhnya.
Untuk penerapan zero ODOL pada 1 Januari 2023, pemerintah sebaiknya memberikan insentif dalam bentuk Pajak Penghasilan (PPh) atau non-PPh kepada pengusaha.
"Ada juga insentif lain yang cukup menarik untuk mempercepat kepatuhan terhadap zero ODOL. Kita bisa menggandeng asosiasi, sehingga mereka tidak mengalami kerugian dalam penerapan zero ODOL ini,” tandasnya.(OL-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved