Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MENTERI Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo bertolak ke Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat kerja sama bidang kelautan dan perikanan. Terutama, budidaya udang dengan salah satu lembaga riset di negara adidaya.
Edhy dijadwalkan mengunjungi Oceanic Institute (OI) di Honolulu, negara bagian Hawaii. Lembaga ini memiliki teknologi dan ahli yang mumpuni di sektor budidaya berkelanjutan, khususnya spesies udang. Target kerja sama ialah transfer teknologi dan pendampingan teknis di bidang genetika udang.
"Merujuk arahan Presiden kepada Menteri Edhy untuk pengembangan budidaya udang vaname, ini salah satu upaya ke sana. Untuk pengembangan budidaya di Indonesia, kita perlu kerja sama dengan para expert," jelas Sekretaris Jenderal KKP Antam dalam keterangan resmi, Kamis (19/11).
Baca juga: Bank Dunia Kucurkan US$1 Juta untuk Sektor Perikanan RI
OI merupakan organisasi penelitian dan pengembangan nirlaba, yang fokus pada produksi induk udang unggul, budidaya laut, bioteknologi, dan pengelolaan sumber daya pesisir. Lembaga ini afiliasi dari Hawaii Pacific University (HPU) sejak 2003.
KKP, lanjut dia, berharap mendapatkan grand parent stock (GPS) vaname, yang dapat menghasilkan induk unggul. Dalam hal ini, tahan salinitas rendah, toleran terhadap penyakit dan pertumbuhannya cepat.
Baca juga: KKP: Aquascape Bisa Kurangi Stres Saat Pandemi
"Dengan adanya transfer teknologi dalam menghasilkan induk udang unggul, artinya kita dapat mengurangi ketergantungan induk udang impor," imbuhnya.
Melalui kerja sama dengan OI, rencana KKP membangun broodstock center modern berskala internasional, termasuk fasilitas Nucleus Breeding Center, menjadi lebih mudah. Menurutnya, dibutuhkan ahli untuk membantu dari aspek ilmu genetika dan desain broodstock center.
"Dengan aplikasi teknologi tepat guna dan modern, harapannya budidaya udang Indonesia bisa unggul. Bahkan, kita bisa mengekspor indukan udang ke negara yang membutuhkan," pungkas Antam.(OL-11)
MGM Bosco Logistics meresmikan fasilitas cold storage guna memperkuat infrastruktur logistik dan memastikan kualitas produk perikanan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok, guna memperkuat sektor kelautan, perikanan, dan mitigasi bencana kemaritima
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menerbitkan menerbitkan Permen KP Nomor 6 Tahun 2025 tentang Standar Bahan Baku Pengolahan Ikan.
Yang perlu dilakukan dan direalisasikan ke depan adalah memungut PNBP untuk kapal-kapal izin daerah dgn besaran kapal 5GT sd 30GT yang melaut sampai dengan 12 mil.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bangun Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
KKP berkomitmen membangun sejumlah sarana dan prasarana di kawasan Warloka Pesisir yang mencakup dermaga permanen, gudang beku (cold storage) berkapasitas memadai, serta pabrik es.
CTI-CFF bekerja sama dengan KKP mengadakan media gathering untuk memperingati ulang tahun ke-16 CTI-CFF dan secara resmi meluncurkan perayaan Hari Terumbu Karang 2025, Kamis (22/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved