Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Realisasi PMN Sudah Mencapai Rp16,95 Triliun

Despian Nurhidayat
16/11/2020 15:00
Realisasi PMN Sudah Mencapai Rp16,95 Triliun
Hutama Karya optimalisasi penggunaan PMN Rp11 triliun untuk ekonomi Sumatra.(MI/Rudi Kurniawansyah)

DIREKTUR Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmawarta mengatakan bahwa realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) per 10 November 2020 sudah mencapai Rp16,95 triliun.

Secara rinci, realisasi ini sudah dilakukan untuk beberapa BUMN dan lembaga di antaranya ialah PT Hutama Karya (Persero), PT PLN (Persero), PT Permodalan Nasional Madani atau PNM (Persero), PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF (Persero), PT Geo Dipa Energi (Persero) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

"Ralisasinya untuk Hutama Karya sudah dicairkan Rp3,5 triliun, kemudian PLN Rp5 triliun, PNM Rp1, triliun. SMF ada Rp1,75 triliun, memang tadinya dianggarkan Rp2 triliun lebih, namun dalam rangka PEN kami koreksi jadi Rp1,75 triliun dan ini sudah dicairkan. Untuk Geo Dipa Energi Rp700 miliar itu sudah dicairkan untuk pengembangan Dieng 2 dan Patuha 2," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Senin (16/11).

Lebih lanjut, Isa menambahkan dalam PMN 2020 ini dikatakan ada penambahan anggaran yang disampaikan melalui KMK 500/2020 untuk LPEI, HK, PNM, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau BPUI, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia atau PII (Persero) dan PT Bio Farma (Persero).

Untuk LPEI, Isa mengatakan bahwa terdapat dua batch dalam alokasi PMN 2020 ini. Batch pertama LPEI sudah menerima Rp5 triliun untuk mendukung permodalan bisnis biasa dan bisnis NIA (National Interest Account). Pemerintah juga dikatakan akan menambahkan Rp5 triliun kepada LPEI yang akan dicairkan pada akhir bulan ini atau bulan depan.

Sementara itu, Hutama Karya juga dikatakan akan menerima tambahan PMN 2020 dari anggaran PEN sebesar Rp7,5 triliun. Untuk PNM juga dikatakan akan mendapat tambahan sebesar Rp1,5 triliun yang saat ini masih dalam proses pencairan.

"Untuk BPUI ada dua batch, pertama ini adalah nontunai Rp268 miliar untuk konversi utang piutang negara menjadi saham, tambahan modal pemerintah pada BPUI dan batch kedua Rp6 triliun tunai untuk support Jamkrindo dan Askrindo untuk penjaminan UMKM. Jadi ini juga belum, rencananya akhir bulan ini atau awal bulan depan," kata Isa.

Terakhir untuk PII dan Bio Farma, lanjut Isa, akan mendapatkan penambahan alokasi PMN yakni Rp1,57 triliun untuk PII dan Rp2 triliun untuk Bio Farma yang akan dicairkan pada akhir bulan ini atau bulan depan.

"Kami merencanakan untuk menambahkan PMN untuk LPEI dan PII, karena keduanya diminta untuk menjalankan penjaminan untuk korporasi. Untuk Bio Farma sebelumnya sudah disampaikan dan rencananya PMN 2021. Tapi karena ada kebutuhan untuk dipercepat, ini rencananya akan kami update lagi," pungkasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya