PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI)memproyeksikan modal kerja atau capital expenditure US$21 juta tahun depan.
Presiden Direktur PSSI Alex Iriawan dalam paparan publik perseroan mengatakan belanja modal 5 tahun ke depan akan mengutamakan pemugaran kapal (dry docking) dan pembelian 1 buah unit MV Supramax di akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021.
Per September 2020, PSSI itu telah menyerap belanja modal sebesar US$4,7 juta. Jumlah itu sebagian besar untuk perbaikan dan pemeliharaan kapal yang banyak dilakukan di semester I/2020 sehingga dapat mengejar permintaan volume pengangkutan di semester kedua.
Alex memaparkan bahwa triwulan III tahun ini merupakan titik balik dari kinerja perseroan. Pendapatan pada triwulan III tidak mengalami penurunan dari triwulan sebelumnya. Sehingga pihaknya cukup optimistis ada peningkatan kinerja.
"Harga batubara yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir kami harapkan meningkat di kuartal IV (pendapatan) sebesar US$ 18 juta," kata Alex.
PSSI memang menfokuskan bisnisnya pada pengangkutan batu bara. Pengangkutan dilakukan melalui metode transhipment ataupun pengiriman antar pulau. Perusahaan juga melakukan pengiriman batu bara ke luar negeri. Pada triwulan 2 lalu, Armada MV berhasil melayani pasar Internasional pengangkutan batu bara ke Vietnam dan Filipina.
Pihaknya saat ini fokus di Asia Tenggara, kemudia bertahap ke wilayah Timur Jauh dan India.
Total pencapaian volume pengangkutan per 30 September 2020 sebesar 18,8 juta metrik ton untuk segmen kapal Tunda dan Tongkang (TNB), Fasilitas Muatan Apung (FLF) dan MV. Pendapatan Sewa Berjangka mengalami kenaikan signifikan sebesar 54 persen menjadi US$10,3 juta dari US$6,7 juta.
PSSI pada tahun ini melakukan dua aksi korporasi. Pertama adalah membagikan dividen Rp21 miliar kepada para pemegang sahamnya. Dan kedua, memperoleh pendanaan dari CitiBank sebesr US$20 juta untuk jangka waktu 30 bulan. Pemberian fasilitas kredit ini adalah yang pertama dilakukan Citibank kepada perusahaan pelayaran berbendera Indonesia. (E-1)