Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PEMERINTAH tengah berupaya mendorong hilirisasi dan percepatan peningkatan nilai tambah batu bara. Salah satunya adalah program pemrosesan batu bara menjadi dimethyl ether (DME) atau gasifikasi batu bara untuk digunakan sebagai alternatif pengganti LPG (Liquified Petroleum Gas).
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam (PTBA) Apollonius Andwie C mengungkapkan, dengan adanya pengembangan gasifikasi batu bara, negara bisa menghemat ratusan triliunan.
"Pengurangan impor LPG tersebut dapat menghemat cadangan devisa negara sebesar Rp8,7 triliun per tahun atau Rp 261 triliun selama 30 tahun," ungkap Apollonius dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (11/11).
Disebutkan, berdasar data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, impor LPG pada 2020 telah mencapai 77,63% dari total kebutuhan nasional sebanyak 8,81 juta ton.
Apollonius menuturkan, tanpa upaya hilirisasi batu bara, rasio angka impor LPG bisa naik menjadi 83,55% dari total kebutuhan 11,98 juta ton di 2024.
PTBA, ungkapnya tengah mengembangkan hilirisasi batu bara dengan rencana pembangunan pabrik gasifikasi batu bara menjadi DME yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan
Menurut Apollonius, pengembangan gasifikasi sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo, yakni program pemanfaatan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah batubara ini bisa memberikan sejumlah manfaat dan dampak positif bagi Indonesia.
Manfaat lainnya, lanjutnya, dari proyek hilirisasi batubara menjadi DME antara lain pembangunan proyek gasifikasi batubara menjadi DME akan mendatangkan investasi US$2,1 miliar atau setara Rp28 triliun ke Indonesia sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Apollonius juga menambahkan, gasifikasi batu bara juga memiliki multiplier effect berupa manfaat langsung yang diperoleh pemerintah senilai Rp 800 miliar per tahun atau Rp24 triliun selama 30 tahun. Lalu, penghematan neraca perdagangan sebesar kurang lebih Rp5,5 triliun per tahun atau senilai Rp 165 triliun selama 30 tahun. (Ins)
Kementerian ESDMĀ mencatat produksi batu bara dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton. Angka tersebut setara 48,34% dari target 2025 sebesar 739,7 juta ton.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasiĀ dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Perusahaan tetap menjalankan strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontrak residual dari sektor perdagangan dan jasa batu bara.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved