Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MENTERI Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan A Djalil mengungkapkan persoalan mafia tanah di Tanah Air.
Menurutnya, mafia tanah menggunakan buzzer di media sosial untuk melawan pemerintah. "Mafia tanah menggunakan buzzer untuk melawan kementerian. Kami tahu duit mafia ini banyak. Mereka menggunakan berbagai cara," ungkap Sofyan dalam seminar virtual, Selasa (10/11).
Baca juga: Kementerian ATR/BPN Gandeng KPK Berantas Mafia Tanah
Lebih lanjut, Sofyan menyinggung aksi mafia tanah yang kerap menggunakan media sosial untuk provokasi melawan pemerintah. Banyak cara yang dilakukan mafia tanah untuk meraih dukungan dari warganet.
"Mafia itu sekarang pakai media, buzzer, untuk melawan. Mereka seolah-olah jadi korban. Misalnya, kakek yang ditipu oleh pendeta. Apa urusannya? Bagi kita mafia ya mafia. Mau kakek atau anak-anak, itu bukan masalah buat kami. Kita hadapi mereka," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri ATR Surya Tjandra menyebut pihaknya terus berupaya dalam mengurangi sengketa dan konflik agraria. Serta, menggencarkan upaya pemberantasan mafia tanah.
Baca juga: Akibat Pandemi, Target Sertifikasi Tanah Dipangkas
Kementerian dikatakannya telah melakukan pembenahan pada aspek internal dan eksternal. Seperti, menerapkan sistem pelayanan elektronik, tertib administrasi dengan digitalisasi, hingga mengeluarkan kebijakan satu peta.
“Kurang lebih itu beberapa concern yang kami benahi dari dalam. Memang butuh komitmen kuat. Terlebih pemberantasan mafia tanah juga menjadi concern Presidenm dalam menata administrasi pertanahan," tutur Surya beberapa waktu lalu.(OL-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved