Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

M Ilham Ramadhan Avisena
10/11/2020 03:40
Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto(MI/SUSANTO )

 

PEMERINTAH akan menjaga momentum pemulihan ekonomi di sisa waktu jelang akhir 2020. Dengan demikian, perekonomian Indonesia diharapkan kembali tumbuh mendekati titik netral di angka 0% pada triwulan IV tahun ini.

Hal itu dikemukakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam talkshow yang di gelar BNPB secara daring, kemarin.

“Kalau di triwulan IV kita bisa pertahankan pertumbuhan, kita berharap bisa masuk jalur positif. Meski secara konservatif kita mengatakan -1,7% sampai 0,6%. Berarti apa yang dilakukan pemerintah seluruhnya berada dalam jalur yang benar,” kata Airlangga.

Airlangga menambahkan di triwulan II pertumbuhan ekonomi indonesia menyusut -5,32%. Itu dinilai titik terendah perekonomian nasional akibat pandemi. Di triwulan III ekonomi Indonesia mulai merangkak naik dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi di angka -3,49%.

Dia juga berharap tren positif pemulihan terus berlanjutan pada 2021 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%. Angka itu sesuai proyeksi APBN 2021. Dorongan kuat juga muncul dari berbagai prediksi lembaga internasional ihwal perekonomian Indonesia yang tumbuh di kisaran 5%-6% tahun depan.

“Kami melihat beberapa program terkait pemulihan ekonomi seperti KUR atau subsidi untuk dilanjutkan di triwulan I 2021. Dengan demikian, support daya beli tetap dilakukan, baik itu subsidi KUR maupun kartu prakerja. Itu akan memberikan napas bagi masyarakat untuk menjaga daya beli mereka,” jelas Airlangga.

Tahun ini stimulus yang diberikan pemerintah dalam anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp695,20 triliun. Realisasi dari program tersebut telah terakselerasi dengan baik. Tercatat di awal November sektor kese hatan yang memiliki pagu Rp87,55 triliun telah terserap hingga 35,5% atau Rp31 triliun, perlindungan sosial Rp203,9 triliun dengan serapan 86%, atau Rp176,38 triliun (lihat grafik).

Sumber: IMF/Worldometers/Tim Riset MI-NRC

 

Pupuk solidaritas

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk terus optimistis dan pantang menyerah dalam menghadapi pandemi covid-19. Sejak kasus pertama diumumkan awal Maret lalu, Indonesia sudah delapan bulan menghadapi wabah korona.

“Sembari terus memupuk solidaritas, gotong royong, dan mendukung langkah pemerintah dalam mengatasi pandemi, masyarakat kembali berupaya menghidupkan kearifan lokal seperti mengangkat lagi jamu tradisional untuk meningkatkan imunitas tubuh,” kata Presiden melalui unggahan di akun Instagram-nya, kemarin.

Jokowi mengingatkan sejatinya bangsa ini memiliki nilainilai dan budaya yang tangguh dalam menghadapi bencana. Selama berabad-abad, nenek moyang berusaha bersahabat dengan semua tantangan dan menjaga harmoni dengan alam lingkungan, membangun kebudayaan, dan nilai-nilai keutamaan di atasnya.

Presiden juga kembali mengingatkan warga masyarakat disiplin menjalani protokol kesehatan. Jokowi meyakini budaya tangguh bencana dan kearifan lokal yang dimiliki bangsa ini mampu membawa Indonesia melalui masa-masa sulit.

“Mari kita terus berkarya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mari terus meng gali kearifan lokal untuk memperkuat kemampuan kita menghadapi bencana,” tandas Kepala Negara. (Dhk/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya