Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Indonesia Terbaik se-ASEAN Tangani Covid-19 dan Pulihkan Ekonomi

M. Ilham Ramadhan Avisena
09/11/2020 22:15
Indonesia Terbaik se-ASEAN Tangani Covid-19 dan Pulihkan Ekonomi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

INDONESIA boleh dibilang menjadi negara yang terbaik di tingkat ASEAN dalam menangani pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Itu dilihat dari persentase tingkat kesembuhan kasus positif covid dan pertumbuhan ekonomi yang tidak terlalu dalam dibanding negara lain.

Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Talkshow yang digelar BNPB secara daring, Senin (9/11). “Kalau kita lihat di ASEAN, Indonesia itu yang terbaik, baik dari segi kontraksi yang kita jauh dari Singapura, Malaysia dalam tiga triwulan terakhir dan pemulihan dari covid itu sendiri,” ujarnya.

Airlangga bilang, perekonomian Indonesia telah berada dalam fase pemulihan setelah jatuh di triwulan II 2020 yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi -5,32%. Itu dinilai menjadi titik terendah perekonomian nasional akibat pandemi covid-19 karena di triwulan III 2020 ekonomi Indonesia merangkak naik dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi di angka -3,49%.

Upaya menjaga dan terus mendorong momentum pemulihan itu akan terus dilakukan di sisa akhir 2020. Dus, diharapkan perekonomian Indonesia akan kembali tumbuh mendekati titik netral di angka 0% pada triwulan IV.

“Jadi kalau di triwulan IV kita bisa pertahankan pertumbuhan ini, kita berharap bisa masuk jalur positif. Meski secara konservatif kita mengatakan -1,7% sampai 0,6%. Berarti apa yang dilakukan pemerintah seluruhnya sudah berada dalam jalur yang benar,” terang Airlangga.

Dia juga berharap tren positif pemulihan dapat terus berlanjutn di 2021 guna mencapai pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%, sesuai dengan yang ditetapkan dalam APBN 2021. Dorongan kuat juga muncul dari berbagai prediksi lembaga internasional ihwal perekonomian Indonesia yang diproyeksikan akan tumbuh di kisaran 5%-6% di tahun depan.

Airlangga bilang, untuk mendukung agenda pemulihan ekonomi itu, pemerintah akan memastikan keberlanjutan stimulus fiskal kepada sektor kesehatan, perlindungan sosial dan UMKM guna mengungkit ekonomi nasional. Beberapa program strategis akan dilanjutkan pemerintah untuk mendorong daya beli masyarakat yang selama pandemi ini kian melemah.

“Kita sudah melihat beberapa program terkait pemulihan ekonomi apakah itu program KUR, atau subsidi lainnya nanti akan kita lanjutkan di triwulan I 2021. Dengan demikian, support daya beli tetap dilakukan di 2021 baik itu subsidi KUR maupun dengan Kartu Prakerja, itu akan memberikan nafas bagi masyarakat untuk menjaga daya beli,” jelasnya.

Dukungan stimulus yang diberikan pemerintah itu ada dalam anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp695,20 triliun. Realiasasi dari program tersebut juga disebut telah terakselerasi dengan baik. Tercatat awal November ini sektor kesehatan yang memiliki pagu Rp87,55 triliun telah terserap hingga 35,5% atau Rp31 triliun; perlindungan sosial Rp203,9 triliun dan serapannya sudah 86% atau Rp176,38 triliun.

Kemudian dukungan Kementerian/Lembaga dan pemda terserap Rp30,25 triliun, atau 28,51% dari pagu Rp106 triliun; dukungan UMKM terealisasi Rp93,59 triliun, atau 75,81% dari pagu Rp123,47 triliun; insentif usaha terserap Rp35,49 triliun atau 29,57% dari pagu Rp120 triliun. Sedangkan pada pos pembiayaan korporasi sebesar Rp53,57 triliun akan direalisasikan dalam waktu dekat.

“Pembiayaan korporasi, hampir seluruhnya terkait BUMN baik itu di bawah kementerian BUMN maupun di bawah kementerian keuangan, ini tinggal menunggu PP. Kemungkinan terserapnya di atas 95%,” pungkas Airlangga. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya