Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kemenperin Dorong Akselerasi Pengembangan Kendaraan Listrik

Insi Nantika Jelita
09/11/2020 14:12
Kemenperin Dorong Akselerasi Pengembangan Kendaraan Listrik
Petugas uji coba penggantian baterai sepeda motor listrik saat melakukan uji coba SPBKLU, di Jakarta, Senin (31/8)(Antara)

KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengembangan kendaraan berbasis listrik guna mendukung upaya pengurangan emisi karbon. Termasuk mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik roda dua, tiga, serta roda empat yang berbasis baterai listrik.

"Pada tahun 2025 nanti, ditargetkan sebesar 20% produksi otomotif nasional adalah kendaraan listrik seperti hybrid, plug in hybrid, dan mobil EV berbasis baterai,” ungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier dalam keterangan resminya, Senin (9/11).

Taufiek menjelaskan potensi pengembangan kendaraan listrik juga membuka prospek bisnis baru, seperti pengembangan kendaraan jenis Internal Combustion Engine (ICE). Pengembangan kendaraan itu dinilai masih memberikan kontribusi hingga 99% terhadap produk domestik bruto (PDB) industri otomotif nasional.

Menurut Taufiek, pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai sejalan dengan animo investasi baterai listrik dan kendaraan listrik yang semakin meningkat di Indonesia. Hal ini, katanya, sejalan dengan bahan baku nikel, cobalt dan mangan yang bisa menjadi tulang punggung dalam upaya pengembangan kendaraan listrik.

Untuk pendalaman struktur industri kendaraan listrik, Taufiek menambahkan, telah dipersyaratkan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga tahun 2030 dengan program Incompletely Knock Down (IKD) atau Completely Knock Down (CKD) yang dipacu untuk mendapatkan nilai tambah yang maksimal di dalam negeri.

“Secara bertahap kita akan menguasai baterai listrik, dan produksi kendaraan listrik di dalam negeri,” imbuhnya.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Ditjen ILMATE Kemenperin Restu Yuni Widayati mengatakan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dapat dimulai dari industri sepeda motor listrik.

"Hal ini didukung oleh nilai investasi awal yang relatif rendah dengan tenaga kerja yang minimal, serta pangsa pasar produk sepeda motor listrik di Indonesia relatif cukup besar karena produk sepeda motor listrik mampu bersaing dengan produk sepeda motor konvensional dari sisi “total cost of ownership," ucap Restu. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya