Investor akan Memonitor Kebijakan Biden untuk AS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (9/11) dibuka pada level 5.371,97 (+0,68%) dari penutupan kemarin juga menguat (1,43%) di 5.335,53. Pada 30 menit pertama pasca pembukaan, bergerak masih pada zona hijau di level 5.365.

"IHSG diprediksi menguat terbatas. Pergerakan masih didorong sentimen pemilu di Amerika Serikat dimana hasil perhitungan suara menunjukkan kemenangan dan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden baru," kata Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, Senin (9/11).

Selanjutnya investor akan memonitor kebijakan Biden. Pergerakan rentan mengalami koreksi diakibatkan kekhawatiran akan covid-19 di Eropa. "Investor juga akan menanti data cadangan devisa dari Indonesia," kata Dennies.

Pekan lalu IHSG ditutup di level 5,335.53 (+1,43%), pergerakan didorong oleh sektor Misc-Ind (+4,55%) dan Basic-Ind (+2,31%).

IHSG ditutup menguat masih didorong oleh sentimen positif yang datang dari optimisme hasil pemilu AS atas keunggulan Joe Biden. Hal ini dinilai baik untuk kondisi ekonomi dan politik global ke depannya.

Bursa Amerika Serikat ditutup bercampur setelah investor cukup gelisah saat angka voting pemilu cukup ketat antarkedua calon presiden. Namun pada hari Sabtu (7/11), Joe Biden sudah memenangkan pemilu dengan total 290 electoral votes.

Indeks Dow Jones ditutup 28.323,4 (-0.24%), NASDAQ ditutup 11.895,23 (+0,04%), S&P 500 ditutup 3.509,44 (-0,03%).

"Berikutnya, investor akan memonitor kebijakan Joe Biden dimana salah satunya mengenai peningkatan pajak bila senat diisi oleh Demokrat. Bursa saham Asia dibuka menguat menunjukan kepercayaan investor atas Joe Biden yang kebijakannya akan jauh lebih mudah diprediksi dan tidak volatile," kata Dennies.

IHSG diprediksi menguat dengan resistance 5.264-5.394 dan support 5.216-5.275. (Try)