Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ekspor Pertanian Naik Signifikan

M Ilham Ramadhan Avisena
09/11/2020 02:56
Ekspor Pertanian Naik Signifikan
Nilai Ekspor Pertanian 2020 (Juta US$)(BPS/Tim Riset MI-NRC)

TUMBUHNYA sektor pertanian di triwulan III tahun ini sebesar 2,15% dinilai luar biasa karena pada waktu bersamaan capaian sektor usaha lain negatif.

“Kondisi belum sepenuhnya normal, tetapi saya pikir ini positif di tengah sektor lain yang tumbuh negatif. Sektor pertanian didukung permintaan yang stabil terutama komoditas hortikultura dan perkebunan di pasar dalam negeri maupun ekspor,” kata Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad ketika menanggapi data BPS terkait kinerja sektor pertanian tersebut melalui keterangan tertulis, Sabtu (7/11).

Kendati demikian, lanjut Tauhid, pemerintah perlu membenahi kontraksi pada subsektor peternakan dan perikanan yang turun akibat melemahnya permintaan dari perhotelan dan restoran.

“Perlu kerja keras mengingat di triwulan II 2020 pertumbuhan sektor pertanian mencapai 2,19%. Kontribusi subsektor tanaman pangan yang positif mengalami gejala penurunan permintaan seiring melemahnya daya beli masyarakat,” ujar Tauhid.

Dalam rilis yang disampaikan Kamis (5/11), BPS mencatat pertumbuhan sektor pertanian salah satunya ditopang oleh kinerja ekspor produk-produk pertanian pada Januari-September sebesar US$2,82 miliar atau meningkat 9,7% jika dibandingkan dengan di periode sama tahun sebelumnya senilai US$2,57 miliar.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengemukakan pihaknya terus mendorong ekspor melalui program gerakan tiga kali ekspor. Pada periode Januari-Agustus ekspor pertanian tercatat sebesar 8,82% dengan nilai Rp258 triliun. Bahkan di September 2020, ekspor pertanian naik 20,84% secara bulanan sehingga memberikan kontribusi sebesar 3% dari total ekspor Indonesia.

“Kita tidak boleh puas. Ini menjadi tolok ukur bahwa dengan visi-misi kuat yang kita kerjakan, pertanian bisa jauh lebih baik dengan ada kebersamaan di dalamnya,” ungkap Syahrul.

Kementan juga berupaya membangun korporasi petani dengan mengembangkan model industri hulu ke hilir melalui peningkatan kapasitas petani lewat pembentukan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP).

“Pemerintah tidak hanya memberikan bantuan prasarana dan sarana produksi, tetapi juga permodalan melalui dana KUR untuk petani,” lanjut Mentan Syahrul.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menambahkan, kegiatan panen raya padi kedua yang masih berlangsung di sejumlah daerah mampu memenuhi kebutuhan beras hingga akhir 2021. Kondisi itu dapat terlihat dari produksi beras Januari-September 2020 yang mencapai 26,06 juta ton.

Potensi wilayah

Di sisi lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan pemerintah berupaya meningkatkan daya saing produk pertanian, perkebunan, dan peternakan di pasar global dengan memperbesar skala usaha melalui integrasi area produksi dari hulu ke hilir.

“Tentu dengan memasukkan unsur teknologi, modal, dan akses distribusi sehingga bisa mendekatkan petani ke pasar,” kata Airlangga dalam webinar tentang pangan dan gizi secara berkelanjutan di Jakarta, Sabtu (7/11).

Strategi yang ditempuh berupa pemetaan lahan dan potensi produk setiap wilayah (one village one product) dan pengembangan kemitraan hulu ke hilir. Lalu akses pembiayaan melalui KUR, penerapan teknologi, dan kemudahan pembentukan koperasi maupun persero an terbatas. “Model kemitraan hortikultura berorientasi ekspor dilakukan di Kabupaten Bener Meriah, Tanggamus, Garut, Jembrana, Bondowoso, Blitar, Jombang, dan Banyuwangi,” tandas Airlangga. (AD/Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya