Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UPAYA lembaga anti korupsi dari Inggris yakni Serious Fraud Office atau SFO, yang tengah menyelidiki dugaan penyuapan produsen pesawat Bombardier terhadap Garuda Indonesia mendapat dukungan manajemen.
"Kami akan menghormati proses hukum yang tengah berjalan sehubungan dengan dugaan suap kontrak penjualan pesawat Bombardier pada periode tahun 2012 lalu," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangannya kepada mediaindonesia.com, Jumat (6/11).
Irfan menuturkan, perusahaan penerbangan pelat merah itu juga aktif berkoordinasi dengan pihak-pihak berwenang memastikan penegakan hukum kasus tersebut.
"Dukungan Garuda Indonesia terhadap upaya penegakan hukum ini selaras dengan mandat yang diberikan Pemerintah kepada kami untuk terus memperkuat implementasi Good Corporate Governance pada seluruh aktivitas bisnis Perusahaan," jelas Irfan.
Ia menyebut dengan dukungan Garuda Indonesia ke SFO dan lembaga hukum di tanah air, dapat menyelesaikan kasus dugaan suap di perusahaan badan usaha milik negara itu.
Baca juga : Milenial Disarankan Rumuskan Tujuan Sebelum Memulai Bisnis
"Diarapkan melalui peran aktif yang kami lakukan dalam mendukung upaya penegakan hukum tersebut. Garuda Indonesia dapat secara konsisten menjaga lingkungan bisnis yang transparan," pungkas Irfan.
Diketahui, Investigas SFO ini berkaitan dengan kasus korupsi terdakwa mantan Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar. Ia terlibat dalam kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat Airbus dan Rolls Royce pada maskapai Garuda Indonesia
Emir diduga menerima suap dalam bentuk transfer uang dan aset yang nilainya mencapai lebih dari US$4 juta atau setara dengan Rp52 miliar dari perusahaan asal Inggris, Rolls-Royce.
Dilansir Aerotime, Garuda saat ini mengoperasikan 18 jet regional Bombardier CRJ-1000. Kesepakatan untuk memperoleh pesawat diselesaikan saat Singapore Airshow pada Februari 2012. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved