Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
INSTRUKSI Presiden Joko Widodo kepada seluruh kementerian/lembaga, BUMN, dan pemda untuk memprioritaskan penyerapan produk yang memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dinilai masih tidak berjalan efektif. Hal itu dapat dilihat dari masih terpinggirkannya produk dalam negeri dalam pengadaan barang oleh berbagai instansi dan BUMN.
Demikian benang merah yang disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Indonesia Johnny Darmawan, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit, dan pengamat industri Jodjana Jodi dalam diskusi dengan Wakil Ketua DPR yang membidangi industri dan pembangunan, Rachmat Gobel, Minggu (1/11).
"Kondisi ini sebetulnya bukan masalah baru. Fakta ini sudah menjadi problem menahun dan telah diketahui secara detail oleh Presiden Jokowi dan para pembantunya," kata Johnny Darmawan.
Dalam menanggapi berbagai pernyataan tersebut, Rachmat Gobel mengatakan pihaknya sebagai lembaga kontrol kebijakan pemerintah menanggapi serius seluruh masukan yang disampaikan oleh pakar dan pelaku industri itu. Baginya, persoalan terssebut harus dibicarakan secara intensif dengan pemerintah maupun BUMN untuk menemukan jalan keluar yang lebih efektif agar upaya pemulihan ekonomi bisa lebih cepat dilakukan.
"Perlu dibicarakan pula apa yang menjadi kesulitan kementerian/lembaga maupun BUMN dalam melaksanakan instruksi Presiden tersebut. Apakah karena persoalan teknis? Persoalan kontrak yang sudah terjadi sejak lama? Atau produk lokal memang tidak bisa mendapat peran penting?" ujarnya.
Rachmat mengakui, dalam berbagai kunjungan kerjanya ke pusat-pusat industri, keluhan soal pelaksanaan pengadaan barang pemerintah dan BUMN sering dikeluhkan para pelaku industri.
"Saya harap berbagai persoalan ini harus segera ditanggapi oleh Presiden Jokowi agar niat membangun industri nasional yang kuat bisa terealisasi dengan baik," tegasnya. (RO/E-2)
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Pelaku usaha utamanya industri garmen, tekstil, alas kaki, elektronik, dan furnitur diminta menggenjot kapasitas mereka menjelang penerapan tarif resiprokal
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
Jika perdagangan dengan Uni Eropa naik dua kali lipat, nilainya akan melebihi perdagangan dengan Amerika Serikat.
Kadin Global Engangement Office atau Kadin GEO akan merespons cepat hasil diplomasi pemerintah dengan negara-negara mitra Indonesia.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengapresiasi upaya serius Presiden Prabowo Subianto dan jajarannya untuk mengantisipasi situasi geopolitik dan geoekonomi yang tidak menentu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved