Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PT Wijaya Karya Tbk (Wika) mencatatkan total laba bersih yang diatribusikan sebesar Rp140,94 miliar pada kuartal III 2020. Angka ini lebih rendah Rp183,81 miliar (-56,6%) dari perolehan pada kuartal II 2020 sebesar Rp324,75 miliar.
Laba bersih kuartal III 2020 pun amblas dalam dari laba bersih periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,57 triliun (-79%). Jatuhnya laba Wika karena beban pendapatan kuartal III 2020 naik menjadi Rp9,49 triliun (+46,9%) dari kuartal II 2020 sekitar Rp6,42 triliun.
Pendapatan bersih kuartal III 2020 hanya Rp10,38 triliun (+45,5%) dari kuartal sebelumnya Rp7,13 triliun. Pendapatan ini juga terkena berbagai beban, antara lain beban pendanaan tercatat naik 70,5% dari Rp563,97 miliar menjadi Rp960,31 miliar.
Beban pajak penghasilan final serta beban rugi entitas asosiasi antarkuartal juga masing-masing meningkat 41% dari Rp189,4 triliun menjadi Rp261,7 miliar dan naik 19,4% dari Rp231,7 miliar menjadi Rp267,7 miliar.
Selain itu, terdapat beban selisih nilai wajar properti investasi di kuartal III 2020 yang tercatat Rp102,3 miliar. Ini yang membuat laba bersih menjadi Rp140,94 miliar.
Direktur Utama Wika Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa perseroan tetap bekerja di tengah tantangan pandemi yang terjadi sejak awal tahun. Agung percaya perseroan akan segera bangkit.
Sebagai modal utama untuk menjaga kapasitas perseroan, Wika mengambil kebijakan untuk mempertahankan 100% sumber daya manusianya. "Kami berharap, di 2021, pandemi bisa segera teratasi dan Wika siap untuk kembali tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya," terang Agung melalui rilis yang diterima, Kamis (29/10).
Hingga September 2020, Wika telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp6,84 Triliun. Daftar proyek yang baru saja diraih, yaitu proyek irigasi rawa untuk pengembangan food estate di Kalimantan Tengah dan pembangunan pompa air Ancol Sentiong untuk penanggulangan banjir di Kawasan Sentiong.
Eksistensi Wika di luar negeri semakin diakui setelah berhasil mendapatkan proyek multipurpose sport complex di Kepulauan Solomon untuk turnamen antarnegara Pasifik pada 2023. Saat ini, Wika tengah mengikuti proses tender untuk proyek-proyek nasional maupun internasional dengan nilai total sekitar Rp20 triliun-Rp23 triliun.
"Dengan demikian, kami yakin akan mampu memenuhi target kontrak baru pada 2020 sebesar Rp21,37 triliun. Jika ditambah dengan proyek yang sudah diraih, order book Wika mencapai Rp100 triliun yang bisa kami produksi hingga beberapa tahun mendatang," tutupnya. (OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved