Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan kredit macet (non performing loan/NPL) perbankan dan pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) lembaga pembiayaan (multifinance) mengalami peningkatan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan NPL gross perbankan per Agustus 2020 berada pada angka 3,22%. Angka tersebut diketahui mengalami peningkatan 0,11% dibandingkan NPL perbankan per akhir kuartal II-2020 yang masih berada pada level 3,11%.
Sementara itu, NPF juga mengalami hal serupa. Diketahui NPF per Agustus 2020 menjadi 5,23% atau naik 0,06% dari posisi akhir kuartal II-2020 sebesar 5,17%.
"OJK tetap fokus melakukan pengawasan yang terintegrasi untuk mendeteksi risiko stabilitas sistem keuangan dan terus memitigasi dengan kebijakan countercyclical untuk bantu percepatan pemulihan sektor riil dan perekonomian secara keseluruhan," ungkap Wimboh dalam konferensi pers KSSK secara virtual, Selasa (27/10).
Lebih lanjut, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan dinilai cukup terjaga. Hal ini terlihat dari kenaikan yang terjadi, di mana awalnya 22,5% pada kuartal II-2020 menjadi 23,3% pada Agustus 2020.
Baca juga : LPS Tangani Tujuh Bank Bermasalah selama Pandemi
Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat menjadi 11,6% per Agustus 2020 dsri sebelumnya 7,95% pada kuartal II-2020. Pertumbuhan didominasi oleh bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV.
"Ini kita tahu banyak dana-dana yang disimpan lembaga pemerintah di Bank BUKU IV tersebut," ujarnya.
Dari sisi pasar modal, Wimboh menyatakan total penghimpunan dana per Oktober 2020 sebesar Rp92,2 triliun. Penghimpunan dana ini salah satunya berasal dari penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
"Di pasar modal penghimpunan dana Rp92,2 triliun dengan 45 emiten baru dan terdapat 50 emiten yang akan IPO mencapai Rp21,5 triliun," tutur Wimboh.
Dari sisi asuransi, Wimboh menambahkan pendapatan premi naik menjadi Rp326,7 triliun per Agustus 2020. Pada kuartal II-2020, pendapatan premi asuransi tercatat sebesar Rp243,2 triliun. (OL-7)
KETERTARIKAN masyarakat kepada industri aset kripto dinilai semakin tinggi. Ini berarti tiap pedagang aset kripto teregulasi sangat penting untuk memastikan transaksi berjalan dengan aman.
Di sisi lain, jumlah pelaku yang terdaftar juga melonjak tajam dari 16 menjadi 113 pengguna dalam waktu kurang dari dua tahun.
Rendahnya angka penetrasi menunjukkan terbatasnya peran asuransi dalam menopang stabilitas ekonomi.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) ambil bagian dalam kegiatan Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia di Kota Sorong.
Sampai dengan periode Maret 2025, LKM yang telah memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan adalah sebanyak 245 LKM dengan nilai keseluruhan aset LKM mencapai Rp1,609 triliun.
Sejumlah lembaga internasional telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global lantaran ketidakpastian dan gejolak geopolitik dunia.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved