Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BANDARA Soekarno-Hatta (Soetta), mulai bulan ini, mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkapkan operasional PLTS tersebut dalam rangka uji coba dan akan beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020.
"PT Angkasa Pura II memulai di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, konsep pengembangan PLTS guna melengkapi kebutuhan suplai listrik dari PLN," jelas Awaluddin dalam keterangan resmi, Kamis (24/9).
Baca juga: Presiden Resmikan Tol Pekanbaru-Dumai Siang Ini
Ia mengungkapkan sebanyak 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilo watt per peak (kWp) dipasang di atap gedung guna mengaliri listrik ke peralatan-peralatan canggih di fasilitas AOCC.
Gedung AOCC sendiri, kata Awaluddin, merupakan salah satu fasilitas yang sangat vital di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.
Gedung tersebut merupakan pos komando terintegrasi guna memastikan kelancaran operasional Soekarno-Hatta, dengan personel berasal dari PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara, airline operator, air navigation, dan authorities seperti karantina, Bea dan Cukai, Imigrasi, Kepolisan, dan sebagainya.
Awaluddin mengatakan PLTS sebagai sumber energi di Gedung AOCC ini merupakan pintu masuk bagi Energi Baru Terbarukan untuk lebih digunakan di bandara-bandara perseroan.
"Harapannya, apa yang dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta ini dapat mendorong bandara-bandara lain juga mengadopsi energi terbarukan melalui PLTS," ungkap Awaluddin.
Director of Engineering PT Angkasa Pura II Agus Wialdi mengatakan pengoperasian PLTS ini merupakan upaya dalam menerapkan konsep Green Airport di Bandara Soekarno-Hatta.
“PLTS ini merupakan upaya dalam menerapkan konsep Green Airport dengan menggunakan energi baru terbarukan sekaligus dapat membuat bandara beroperasi lebih efisien,” jelas Agus Wialdi.
Agus menuturkan, PLTS di Gedung AOCC dibangun PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang juga menggandeng anak usaha PT LEN Industri yakni PT Surya Energi Indotama.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arivin menambahkan PLTS ini merupakan wujud dan komitmen sinergi BUMN dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.
"Kami harap kerja sama dan sinergi seperti ini bisa terus terjalin dan ditingkatkan ke depannya" pungkasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved