Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PT KERETA Api Indonesia (KAI) (persero) mendapat pinjaman tambahan sebesar Rp4,2 triliun untuk mengebut pengerjaan proyek depo dan stasiun light rail transit (LRT).
“Saya berterima kasih atas kerja sama seluruh pihak dalam pelaksanaan proyek LRT Jabodebek ini. Dengan dukungan penuh dari perbankan, kami optimistis LRT Jabodebek dapat selesai tepat waktu. LRT Jabodebek akan menjadi andalan baru masyarakat untuk bertransportasi dari kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi, menuju Ibu Kota,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan resminya, kemarin.
Ia menambahkan, proyek LRT Jabodebek ditargetkan rampung dan dapat mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2022.
“Diharapkan dengan adanya transportasi massal yang dapat diandalkan, dapat semakin meningkatkan mobilitas masyarakat dalam beraktivitas sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional nantinya,” ucap Didiek.
Pinjaman sebesar Rp4,2 triliun itu merupakan tambahan atas pinjaman sebelumnya, yakni Rp18,1 triliun untuk kredit investasi dan Rp1,15 triliun untuk kredit modal kerja pada 2017.
Pinjaman didapat dari 15 bank sindikasi, yang terdiri atas Himbara, BPD, bank swasta nasional, dan bank swasta asing. Ke-15 bank tersebut ialah Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, PT SMI, Bank DKI, MUFG, Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut, Bank Mega, Bank Permata, Bank BJB, dan Bank Papua.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan pihaknya sangat mendukung PT KAI dalam pembangunan proyek LRT tersebut.
“Proyek itu sangat strategis untuk mendukung mobilitas masyarakat di wilayah jabodebek. Apalagi di masa pandemi seperti ini, keberlangsungan proyek infrastruktur strategis ini sangat penting untuk tetap menggerakkan roda perekonomian, mengingat banyak pelaku usaha yang terlibat dalam proses pembangunan LRT ini,” katanya, kemarin.
Dalam kerja sama pembiayaan sindikasi itu, Bank Mandiri mengambil porsi Rp1,1 triliun dari total Rp4,2 triliun. Secara total, komitmen pembiayaan yang telah diberikan Bank Mandiri dalam pembangunan LRT itu mencapai Rp4,6 triliun.
“Atas pembiayaan baru depo dan stasiun LRT itu, Bank Mandiri berperan sebagai kreditur sekaligus coordinating bank,” pungkasnya. (Put/Des/E-2)
Saat pembangunan LRT Jakarta, aktivitas naik dan turun penumpang dialihkan sementara di halte Utan Kayu sisi kiri dan sisi kanan mulai 27 Juni 2025 - 27 Juli 2025.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
“Kebijakan penetapan tarif Rp1 ini juga didukung dengan perpanjangan jam operasional di sejumlah rute, khususnya untuk mendukung mobilitas warga dalam perayaan malam puncak HUT Jakarta,”
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bergerak merancang sistem transportasi modern dengan menyiapkan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kawasan Surabaya.
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini merupakan upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah klasik perkotaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved