Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kebut LRT, PT KAI Disuntik Rp4,2 T

Put/Des/E-2
19/9/2020 06:00
Kebut LRT, PT KAI Disuntik Rp4,2 T
Proyek pembangunan jalur Light Rail Transit (LRT) Jabodebek ditargetkan rampung dan dapat mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2022.(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

PT KERETA Api Indonesia (KAI) (persero) mendapat pinjaman tambahan sebesar Rp4,2 triliun untuk mengebut pengerjaan proyek depo dan stasiun light rail transit (LRT).

“Saya berterima kasih atas kerja sama seluruh pihak dalam pelaksanaan proyek LRT Jabodebek ini. Dengan dukungan penuh dari perbankan, kami optimistis LRT Jabodebek dapat selesai tepat waktu. LRT Jabodebek akan menjadi andalan baru masyarakat untuk bertransportasi dari kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi, menuju Ibu Kota,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan resminya, kemarin.

Ia menambahkan, proyek LRT Jabodebek ditargetkan rampung dan dapat mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2022.

“Diharapkan dengan adanya transportasi massal yang dapat diandalkan, dapat semakin meningkatkan mobilitas masyarakat dalam beraktivitas sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional nantinya,” ucap  Didiek.

Pinjaman sebesar Rp4,2 triliun itu merupakan tambahan atas pinjaman sebelumnya, yakni Rp18,1 triliun untuk kredit investasi dan Rp1,15 triliun untuk kredit modal kerja pada 2017.

Pinjaman didapat dari 15 bank sindikasi, yang terdiri atas Himbara, BPD, bank swasta nasional, dan bank swasta asing. Ke-15 bank tersebut ialah Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, PT SMI, Bank DKI, MUFG, Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut, Bank Mega, Bank Permata, Bank BJB, dan Bank Papua.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengata­kan pihaknya sangat mendukung PT KAI dalam pembangunan proyek LRT tersebut.

“Proyek itu sangat strategis untuk mendukung mobilitas masyarakat di wilayah jabodebek. Apalagi di masa pandemi seperti ini, keberlangsungan proyek infrastruktur strategis ini sangat penting untuk tetap menggerakkan roda perekonomian, mengingat banyak pelaku usaha yang terlibat dalam proses pembangunan LRT ini,” katanya, kemarin.

Dalam kerja sama pembiayaan sindikasi itu, Bank Mandiri mengambil porsi Rp1,1 triliun dari total Rp4,2 triliun. Secara total, komitmen pembiayaan yang telah diberikan Bank Mandiri dalam pembangunan LRT itu mencapai Rp4,6 triliun.

“Atas pembiayaan baru depo dan stasiun LRT itu, Bank Mandiri berperan sebagai kreditur sekaligus coordinating bank,” pungkasnya. (Put/Des/E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya