IHSG Menguat Tipis Meski Ada Sentimen Negatif

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) perdagangan Jumat (18/9) ditutup di level 5,059.22 menguat 20,82 poin atau 0,41%. Penguatan didorong oleh sektor trade (+2,03%) dan infrastructure (+1,8%).

IHSG ditutup menguat di tengah banyaknya sentiment negatif dan tingginya kasus covid-19 yang mengkhawatirkan. Investor asing mencatatkan net sell mencapai Rp1 triliun.

Seiring penguatan tersebut, pelaku pasar juga masih akan mencermati perkembangan kasus covid-19 di Indonesia pascapemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.

Selain covid-19, pelaku pasar juga mencermati perkembangan pembahasan draft Rancangan Undang Undang Bank Indonesia oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR. Masih terkait dengan BI, RDG BI telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4% pada Kamis (17/9).

Artha Sekuritas Indonesia melihat IHSG minggu depan kemungkinan akan melemah terbatas. Secara teknikal mengindikasikan adanya tren pelemahan akan terbatas.

Pergerakan akan dipengaruhi kekhawatiran akan semakin tingginya kasus covid-19 dari dalam negeri. Pergerakan akan cenderung terbatas dikarenakan minimnya sentimen pada awal pekan besok.

Pada penutupan perdagangan hari ini, terdapat 253 saham menguat, 166 saham melemah dan 171 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,7 triliun dari 12,52 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Indeks LQ45 naik 4,7 poin atau 0,62% ke 780,31, indeks Jll naik 3,37 poin atau 0,82% ke 539,1 dan indeks IDX30 naik 2,48 poin atau 0,58% ke 427,2. (E-3)