Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

PSBB, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Diprediksi Negatif Lebih Dalam

M. Ilham ramadhan Avisena
15/9/2020 20:53
PSBB, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Diprediksi Negatif Lebih Dalam
Suasana PSBB Jakarta di pusat perekonomian Jakarta Jalan Jenderal Sudirman(MI.Andri Widiyanto)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2020 bakal terkontraksi lebih dalam dari yang diproyeksikan di kisaran minus 2,1% hingga 0%. Perkiraan itu dilandasi adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta sejak Senin (14/9).

“Sekarang ini kita masih melihat skalanya, mungkin akan menurun. Kalau estimasi kita untuk triwulan III, sekitar 0,0% hingga minus 2,1%. Kalaupun kita melihat seperti yang terjadi pada Maret lalu, di mana terjadi PSBB drastis, penurunan bisa terjadi sampai sekitar 2%, kita perkirakan mungkin untuk lower end-nya menjadi lebih rendah dari 2,1%,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/9).

Ia menambahkan, secara pasti ihwal perkiraan pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2020 baru bisa dilakukan bendahara negara ketika PSBB yang saat ini berlaku kembali dilonggarkan. Meski besar kemungkinan akan tumbuh minus lebih dalam dari yang diproyeksikan, perempuan yang karib disapa Ani itu berharap tidak lebih buruk dari realisasi pertumbuhan triwulan II 2020 yang minus 5,32%.

Saat ini, pemerintah masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional secara menyeluruh di 2020 berada dalam kisaran minus 0,2% hingga 1,1%.

Baca juga : Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Positif di 2021

“Ada 8 provinsi yang masih bisa dikendalikan kasus covidnya. sehingga kita bisa mengikuti trajectory forecast kita yang secara bertahap terjadi pemulihan pada triwulan IV. Secara total, kisaran masih di 1,1% hingga minus 0,2%,” jelasnya.

DKI Jakarta, kata Ani, yang menyumbang kontribusi pada perekonomian nasional hingga 17% perlu menjadi perhatian. Sebab, dengan penerapan PSBB saat ini kegiatan perekonomian di Ibu Kota akan paling terdampak.

Dus, pemerintah berisap diri bila nantinya pertumbuhan ekonomi nasional berada dalam batas bawah proyeksi yang dibuat, yakni di angka 0,2%.

“Kita harus mempersiapkan kita akan berada di lower end-nya. Untuk DKI, karena dia memberikan kontribusi hampir 17,72% dari PDB kita, dan pada triwulan II kemarin sudah cukup dalam kontraksinya, pada triwulan III ini saya harapkan tidak akan mengalami penurunan lebih dalam pada September ini,” pungkas Ani. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik