Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEMERINTAH terus berupaya melakukan pengembangan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal.
Program tersebut fokus pada komoditas di luar beras seperti ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang dan sorgum yang akan dibudidayakan di tiap-tiap provinsi.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri mengungkapkan diversifikasi pangan mesti dijalankan demi mewujudkan swasembada dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia.
Salah satu komoditas yang menjadi andalan, yakni ubi kayu, memiliki potensi produktivitas hingga 10 ton per hektare. Adapun, pisang memiliki potensi sampai 80 ton per hektare.
"Produktivitas kita sudah baik. Tugas ke depannya adalah bagaimana mendorong produk-produk ini masuk ke pasar," ujar Boga melalui keterangan resmi, Rabu (9/9).
Kepala Ketua Departemen Ilmu Ekonomi IPB Sahara menilai situasi pandemi merupakan momentum tepat bagi Indonesia untuk mempercepat pengembangan diversifikasi pangan.
Baca juga : Kementan Tambahkan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sebanyak 1 Ton
Oleh karena itu, pemerintah harus mampu menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa beras bukanlah satu-satunya sumber karbohidrat.
"Selama ini, pemerintah masih terlalu fokus pada pengembangan pangan jenis beras. Padahal, Indonesia memiliki ragam jenis pangan yang sangat berlimpah," tuturnya.
Saat ini, Indonesia memiliki 77 jenis pangan sumber karbohidrat.
Namun, konsumsi masyarakat hanya terfokus pada beras.
"Ini akhirnya menghambat investasi dan pengembangan produk pangan selain beras. Akhirnya, kemampuan kita memproduksi pangan lokal secara kontinu menjadi rendah. Belum lagi bicara soal teknologi pengolahan pangan lokal yang masih terbatas,” ujarnya.
Pada 2019, Kementerian Pertanian mencatat rata-rata konsumsi beras sebesar 94,9 kilogram per kapita per tahun.
Pada tahun ini, angka tersebut diproyeksikan akan berkurang menjadi 92,9 kilogram per kapita per tahun.
Hingga akhirnya, pada 2024 mendatang, konsumsi beras ditargetkan sudah turun 7% ke posisi 85 kilogram per kapita per tahun. (OL-7)
Kementan juga berkolaborasi erat dengan Satgas Pangan untuk mengawal distribusi dan memastikan tidak ada penimbunan jagung oleh oknum-oknum pengepul atau pedagang.
Kementan menegaskan proyeksi ketersediaan beras nasional sebesar 36,98 juta ton berlaku untuk periode Januari-Desember 2025, bukan Januari-September
Penguatan sektor persusuan mendukung program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui
(Kementan) menyampaikan alasan harga pupuk dunia melonjak. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan hal itu terjadi akibat beberapa faktor
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar tersebut merupakan upaya pengendalian inflasi daerah
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved