Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BISNIS perdagangan secara elektronik (ecommerce) meningkat tajam di masa pandemi covid-19.
Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja dalam diskusi daring Peran E-Commerce Jaga Roda Ekonomi di Tengah Pandemi, kemarin, mengatakan
perilaku masyarakat dalam berbelanja kini telah bergeser, dari berbelanja di toko secara fisik ke toko daring. Bahkan, masyarakat kini mulai tak ragu
lagi berbelanja kebutuhan pokok di toko daring yang tersedia di marketplace.
“Contohnya begitu pandemi mulai, ada perubahan pembelian ke bahan pokok, makanan, minuman sembako, atau barang-barang yang bisa dipakai
masak di rumah. Mungkin karena lebih bersih, higienis masak di rumah,” katanya.
Perubahan lainnya, banyak orang yang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hobi yang biasanya dilakukan di luar rumah, kini dilakukan di rumah. Misalnya, olahraga
dari rumah hingga berbelanja tanaman atau dekorasi rumah.
Shopee mencatat ada 260 juta transaksi sepanjang kuartal II 2020 dengan rata-rata lebih dari 2,8 juta transaksi per hari.
“Ini meningkat lebih dari 130% jika dibandingkan dengan tahun lalu dan ini indikator positif bagi industri digital dan e-commerce yang terbukti jadi penyokong kebutuhan masyarakat
saat pandemi,” kata Handhika.
Pihaknya mengembangkan metode pembayaran dengan transfer bank hingga dibayar langsung menggunakan sistem cash on delivery (COD) untuk mengakomodasi masih
banyaknya masyarakat yang belum bankable.
Ia melihat perubahan yang terjadi akan berlangsung dalam jangka panjang karena pandemi mempercepat adopsi e-commerce dan aplikasi digital dalam kehidupan masyarakat.
Perusahaan jasa pengiriman barang pun kecipratan untung dari perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja tersebut.
Di diskusi yang sama, CEO J&T Express Robin Lo mengatakan makin seringnya perusahaannya mengantar belanjaan kebutuhan pokok masyarakat.
“Kami lihat, tadinya masyarakat Indonesia banyak belanja yang volumenya lebih ringan, seperti fesyen atau kosmetik.
Namun, saat pandemi, kebiasaan itu berubah, mereka berbelanja sesuatu yang lebih berat, seperti makanan atau minuman, kebutuhan dapur,” katanya.
Tekfin yang aman
Pada kesempatan terpisah, General Manager Kredivo Indonesia Lily Suriani menjelaskan peran teknologi finansial (tekfin) di tengah pandemi semakin penting, terlebih dalam turut
menjaga daya beli masyarakat.
“Kemudahan, keamanan, dan fleksibilitas pembayaran yang dihadirkan fintech juga mampu meningkatkan kepercayaan konsumen Indonesia dalam berbelanja online,” ujar
Lily, kemarin.
Riset Facebook dan Bain & Company, pada Juni lalu, juga menunjukkan sekitar 28% konsumen Asia Tenggara baru mencoba e-commerce dan pembayaran
digital untuk pertama kalinya di tengah pandemi.
Sebagai platform kredit digital yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lebih dari 70% porsi transaksi Kredivo berasal dari e-commerce.
Kredivo mencatatkan peningkatan frekuensi pembelian di e-commerce pada semester I 2020, khususnya pada barang-barang kebutuhan pokok. (Ant/E-2)
PLATFORM investasi asal Indonesia menjadi fintech pertama dalam program StratBox di bawah naungan PhiliFINNO dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Fintech di Indonesia dimulai dengan fokus memfasilitasi pembayaran online, sebagai respons terhadap maraknya transaksi online dan e-commerce.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menegaskan komitmennya terhadap praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab.
Aftech dan Privy Berkomitmen Memajukan Fintech Indonesia melalui Sinergi dan Kolaborasi
Volume pembayaran digital nasional diperkirakan meningkat hingga 55,9%, didorong oleh peran aktif generasi Milenial, Gen Z, dan Alpha, serta pertumbuhan UMKM dan sektor ekonomi kreatif.
Salah satu tantangan adalah cara meningkatkan literasi dan edukasi keuangan agar masyarakat lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Affiliate marketing adalah masa depan digital commerce yang bukan hanya sebagai kanal pemasaran, tetapi juga sistem distribusi ekonomi digital yang adil dan berkelanjutan.
Berbagai isu penting seperti gagasan "Leadership 5. 0," dampak dari AI terhadap perubahan angkatan kerja, serta kebutuhan untuk peningkatan keterampilan di era ekonomi digital
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Pendidikan berkelas dunia berfokus pada pengembangan Digital Technopreneur untuk talenta muda yang mampu memadukan teknologi dan jiwa kewirausahaan.
Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, ekonomi digital dan data center menjadi salah satu sektor industri prioritas yang berpotensi besar terhadap investasi.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google Indonesia, sektor ini diproyeksikan menjadi tulang punggung ekonomi digital Tanah Air dengan nilai mencapai US$65 miliar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved