Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Ekuitas Negatif BUMN Dimerger

Despian Nurhidayat
29/8/2020 05:20
Ekuitas Negatif BUMN Dimerger
Ilustrasi(Medcom.id)

PEMERINTAH berencana menyiapkan sejumlah opsi bagi badan usaha milik negara (BUMN) yang memiliki permasalahan, di antaranya terkait dengan ekuitas negatif. Salah satunya ialah merger.

“Ini sedang dipetakan untuk kami pikirkan langkah strategis apa yang harus diambil, di antaranya kami akan melakukan merger,” kata Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Meirijal Nur dalam diskusi daring di Jakarta, kemarin.

Bahkan, lanjut dia, pemerintah juga menyiapkan opsi membuat holding dengan menyatukan berbagai usaha yang memiliki lini bisnis sama. “Apabila kami gabungkan, akan membantu sinergi lebih baik dan memberikan potensi value creation lebih tinggi,” imbuhnya.

Upaya mencari solusi terkait dengan BUMN yang memiliki permasalahan keuangan itu, lanjut dia, sedang dibahas antara Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

Saat ini, kata dia, sudah dibentuk tim bersama untuk merestrukturisasi sejumlah BUMN tersebut. Dari hasil pemetaan, lanjut dia, permasalahan yang dihadapi BUMN di antaranya ekuitas negatif, termasuk beban utang yang harus mereka tanggung.

Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2019 yang sudah diaudit disebutkan, berdasarkan laporan keuangan BUMN per 31 Desember 2019 dari 99 BUMN, 10 di antaranya BUMN berekuitas negatif sehingga pencatatan penyertaan modal pemerintah sebesar Rp0.

Sepuluh BUMN yang berekuitas negatif sesuai dengan laporan LKPP 2019 sudah diaudit itu ialah PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (persero), PT ASABRI (persero), PT Asuransi Jiwasraya, PT PANN, PT Iglas, PT Survei Udara Penas, PT Kertas Kraft Aceh, dan PT Merpati Nusantara Airlines.

Sinergi BUMN

PT Sucofindo (persero) dan PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC sepakat bersinergi mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan menandatangani nota kesepahaman pelayanan jasa di bidang pariwisata yang terdampak keras oleh pandemi covid-19.

Kedua BUMN itu bersinergi dalam me­laku­kan medical tourism test and  certification, khususnya pemeriksaan tes covid-19 yang terintegrasi dengan sistem informasi yang dapat membantu tracing. Itu juga diperuntukkan kegiatan pemantauan disinfeksi dan kesehatan secara berkala bagi para pelaku usaha dalam memastikan semua infrastruktur bersih dan higienis dari virus dan bakteri.

Menurut Direktur SDM Sucofindo Rozainbahri Noor, kolaborasi itu menjadi langkah awal dalam mendukung program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.

“Melalui sinergi ini, (kami berharap) mampu membantu menggerakkan roda perekonomian nasional, diawali dari sektor pariwisata, dalam memberikan kepastian semua infrastruktur di tempat wisata, restoran, hotel, transportasi umum, dan para wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” jelas Rozain dalam keterangan resmi, kemarin.

Direktur Transformasi Bisnis Pertamedika IHC Rainier Haryanto menjelaskan sinergi itu bertujuan seluruh elemen dan pelaku ekonomi di Indonesia dapat menjalankan lagi roda usaha mereka, tetapi tetap dalam koridor keamanan dan kesehatan.

“Pertamedika IHC siap mendukung penuh Sucofindo dalam pemeriksaan dan monitoring kesehatan bagi para penyedia jasa ekonomi yang salah satunya adalah industri pariwisata,” jelas Rainier. (Wan/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik