Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menargetkan pertumbuhan ekspor untuk sejumlah komoditas perkebunan seperti kopi, kelapa, lada, pala, dan vanili hingga tiga kali lipat sampai lima tahun ke depan. Hal tersebut dituangkan dalam kebijakan Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks).
Komoditas perkebunan vanili dari Salatiga, Jawa Tengah, pernah mengalami masa kejayaannya di tahun 1980-an. Waktu itu harganya mencapai angka yang fantastis, sehingga vanili mendapat julukan emas hijau karena harga jualnya di pasaran. Namun karena harganya sempat terpuruk, para petani banyak yang membabat habis tanaman vanili di kebunnya.
Seiring adanya kenaikan harga dan perbaikan budidaya serta pengolahannya, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mendorong pengembangan vanili.
Untuk itu, Mentan mendorong agar para produsen dari hulu dan eksportir dapat memacu produksi komoditas perkebunannya hingga tiga kali lipat.
"Harus dibantu oleh stakeholder lainnya, eksportir, pengusaha hingga di level paling bawah untuk mengembangkan. Tiga kali lipat ini dalam lima tahun, karena perkebunan paling tidak tanam dua sampai tiga tahun baru bisa tumbuh," kata Syahrul.
Dalam upaya mendukung Gratieks tersebut, Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan, Kasdi Subagyono mengatakan bahwa terdapat tujuh komoditas perkebunan yang saat ini memiliki potensi untuk peningkatan ekspor.
“Ketujuh komoditas tersebut, yakni kopi, kakao, kelapa, jambu mete, lada, pala, dan vanili. Peningkatan produktivitas dan volume ekspor pada tujuh komoditas tersebut akan dilakukan melalui program Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah, dan Daya Saing (Grasida),” ucapnya.
Untuk menggenjot peningkatan produksi vanili, Kementan kembali menggalakkan pengembangan komoditas vanili di daerah-daerah yang sebelumnya menjadi sentra produksi. Salah satunya di daerah Salatiga, Jawa Tengah.
Tim Identifikasi Vanili yang terdiri dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya dan Balai Penelitian Rempah dan Obat (Balittro) serta Dinas pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah melakukan peninjauan ke lokasi yang menjadi awal mula penyebaran vanili di Salatiga, dan sekitarnya, yakni di Desa Randu Acir, Kecamatan Argomulyo, pertengahan Juli 2020 lalu.
Salah satu petani vanili di Desa Randu Acir masih melestarikan tanaman tersebut dari tahun 1960 adalah Harjo, 90. Menurut Harjo, dulu vanili Salatiga pernah mencapai kejayaannya, hasil panennya bisa untuk membeli ternak, lahan dan menyekolahkan anak hingga jenjang perguruan tinggi.
Namun masa keemasan tersebut memudar ketika harga emas hijau itu jatuh di pasar internasional. Vanili lndonesia hanya dihargai Rp 100 per kilogramnya.
Saat ini, Harjo bersama putranya, Jito, tetap menekuni budidaya vanili di Randu Acir. Jito yang pensiunan PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, aktif bersama Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Griya Vanili Salatiga Semarang mengembangkan kembali vanili, tidak hanya di Randu Acir tapi merambah ke daerah lain.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Salatiga, Muhammad Haris mengungkapkan perlunya pendampingan dan bimbingan agar vanili Salatiga kembali ke era kejayaannya.
Ia juga mengatakan akan terus mengupayakan pembangunan infrastruktur, terutama sumber air, agar perekonomian di desa Randu Acir meningkat.
Haris juga berharap P4S Griya Vanili Salatiga Semarang bekerja sama dengan para pemulia vanili dari Balittro terus memberikan bimbingan kepada para petani agar vanili Salatiga meningkat kualitas dan daya saingnya. Sedangkan untuk BBPPTP Surabaya diharapkan dapat membantu dengan benih vanili yang berkualitas.
"Sejarah membuktikan bahwa Salatiga turut berpotensi sebagai lumbung hasil bumi bernilai ekonomi tinggi seperti vanili, kopi, karet, aren, kelapa, dan masih banyak lainnya. Ini selayaknya menjadi kekayaan bangsa sendiri dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar daerah tersebut pada khususnya," pungkas Haris. (OL-09)
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
SEBANYAK 1.411 guru swasta kategori prioritas (R1D) di Jawa Tengah telah lulus seleksi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak 4 tahun lalu, namun belum penempatan
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
SEBANYAK 3.476.830 keluarga penerima manfaat (KPM) di Jawa Tengah bakal menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat pada 2025. Total anggarannya mencapai Rp12,396 triliun
Kanwil Bea Cukai Jateng DIY resmi memberikan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) kepada perusahaan yang bergerak di bidang industri komponen otomotif asal Semarang, PT PASI.
LOMBA lari biasanya dilakukan di jalan atau juga banyak dalam bentuk trail run yang dilakukan di jalan tanah atau di luar jalur biasa, tapi ada juga lari yang unik dilakukan di dalam sebuah mal.
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq mengapresiasi pemerintah daerah yang sama-sama memiliki komitmen untuk mewujudkan visi pendidikan bermutu untuk semua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved