Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menargetkan pertumbuhan ekspor untuk sejumlah komoditas perkebunan seperti kopi, kelapa, lada, pala, dan vanili hingga tiga kali lipat sampai lima tahun ke depan. Hal tersebut dituangkan dalam kebijakan Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks).
Komoditas perkebunan vanili dari Salatiga, Jawa Tengah, pernah mengalami masa kejayaannya di tahun 1980-an. Waktu itu harganya mencapai angka yang fantastis, sehingga vanili mendapat julukan emas hijau karena harga jualnya di pasaran. Namun karena harganya sempat terpuruk, para petani banyak yang membabat habis tanaman vanili di kebunnya.
Seiring adanya kenaikan harga dan perbaikan budidaya serta pengolahannya, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mendorong pengembangan vanili.
Untuk itu, Mentan mendorong agar para produsen dari hulu dan eksportir dapat memacu produksi komoditas perkebunannya hingga tiga kali lipat.
"Harus dibantu oleh stakeholder lainnya, eksportir, pengusaha hingga di level paling bawah untuk mengembangkan. Tiga kali lipat ini dalam lima tahun, karena perkebunan paling tidak tanam dua sampai tiga tahun baru bisa tumbuh," kata Syahrul.
Dalam upaya mendukung Gratieks tersebut, Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan, Kasdi Subagyono mengatakan bahwa terdapat tujuh komoditas perkebunan yang saat ini memiliki potensi untuk peningkatan ekspor.
“Ketujuh komoditas tersebut, yakni kopi, kakao, kelapa, jambu mete, lada, pala, dan vanili. Peningkatan produktivitas dan volume ekspor pada tujuh komoditas tersebut akan dilakukan melalui program Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah, dan Daya Saing (Grasida),” ucapnya.
Untuk menggenjot peningkatan produksi vanili, Kementan kembali menggalakkan pengembangan komoditas vanili di daerah-daerah yang sebelumnya menjadi sentra produksi. Salah satunya di daerah Salatiga, Jawa Tengah.
Tim Identifikasi Vanili yang terdiri dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya dan Balai Penelitian Rempah dan Obat (Balittro) serta Dinas pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah melakukan peninjauan ke lokasi yang menjadi awal mula penyebaran vanili di Salatiga, dan sekitarnya, yakni di Desa Randu Acir, Kecamatan Argomulyo, pertengahan Juli 2020 lalu.
Salah satu petani vanili di Desa Randu Acir masih melestarikan tanaman tersebut dari tahun 1960 adalah Harjo, 90. Menurut Harjo, dulu vanili Salatiga pernah mencapai kejayaannya, hasil panennya bisa untuk membeli ternak, lahan dan menyekolahkan anak hingga jenjang perguruan tinggi.
Namun masa keemasan tersebut memudar ketika harga emas hijau itu jatuh di pasar internasional. Vanili lndonesia hanya dihargai Rp 100 per kilogramnya.
Saat ini, Harjo bersama putranya, Jito, tetap menekuni budidaya vanili di Randu Acir. Jito yang pensiunan PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, aktif bersama Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Griya Vanili Salatiga Semarang mengembangkan kembali vanili, tidak hanya di Randu Acir tapi merambah ke daerah lain.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Salatiga, Muhammad Haris mengungkapkan perlunya pendampingan dan bimbingan agar vanili Salatiga kembali ke era kejayaannya.
Ia juga mengatakan akan terus mengupayakan pembangunan infrastruktur, terutama sumber air, agar perekonomian di desa Randu Acir meningkat.
Haris juga berharap P4S Griya Vanili Salatiga Semarang bekerja sama dengan para pemulia vanili dari Balittro terus memberikan bimbingan kepada para petani agar vanili Salatiga meningkat kualitas dan daya saingnya. Sedangkan untuk BBPPTP Surabaya diharapkan dapat membantu dengan benih vanili yang berkualitas.
"Sejarah membuktikan bahwa Salatiga turut berpotensi sebagai lumbung hasil bumi bernilai ekonomi tinggi seperti vanili, kopi, karet, aren, kelapa, dan masih banyak lainnya. Ini selayaknya menjadi kekayaan bangsa sendiri dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar daerah tersebut pada khususnya," pungkas Haris. (OL-09)
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
Kementan dan Kodim 0613/Ciamis untuk melakukan Gerakan Percepatan Tanam Pengendalian Hama Terpadu di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Solusi yang diambil ialah mengimpor induk sapi hidup. Selanjutnya dilakukan inseminasi dengan harapan dapat mempercepat produksi susu.
SYAHRUL Yasin Limpo punya mimpi besar di jabatannya sebagai Menteri Pertanian saat ini. Mimpinya itu sederhana, tapi butuh perjuangan besar untuk mencapainya.
Bagi SYL, tragedi ini merupakan peringatan keras bagi insan olahraga Indonesia agar selalu mengedepankan persatuan dan persaudaraan.
Gelar pencetak gol terbanyak Piala Menpora 2021 direbut pemain Persiraja Banda Aceh Assanur 'Torres' Rijal yang sukses mengoleksi empat gol.
Persatuan Sepak Bola (Persab) Brebes, Jawa Tengah (Jateng), bakal berlaga di kompetisi Liga 3 putaran nasional.
Mudik gratis itu ditujukan bagi warga asli Kebumen yang kurang mampu yang bekerja di Jakarta.
KETUA DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan bahwa PDIP ikut mempertimbangkan nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep
Jika dilihat kepopuleran dan elektabilitas Kaesang punya peluang menang.
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi menerangkan pihaknya mendoakan agar Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep bisa maju di Pilkada Serentak 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved