Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PT Freeport Indonesia Yakin Capai Target Produksi

Mediaindonesia.com
19/8/2020 08:00
PT Freeport Indonesia Yakin Capai Target Produksi
(DOK PT FI)

PRODUKSI tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (PTFI) diklaim mampu mencapai target di tengah kondisi pandemi covid-19 meski sempat hanya mencapai 60% dari target produksi.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan saat ini kondisi produksi PTFI hanya 60% dari kapasitas produksi. Ini terjadi karena cadangan di open pit sudah habis dan hanya mengeluarkan dari simpanan cadangan. Saat ini tercatat penjualan bijih konsentrat sebesar 800 juta pounds tembaga dan 800 ribu ounce emas. “Pandemi covid-19 memang berdampak kepada perusahaan. Namun, kegiatan peningkatan produksi penambangan bawah tanah Grasberg Block Cave dan Deep Level Level Zone (DMLZ) harus tetap berjalan,” kata dia, dalam keterangan resminya, kemarin. Untuk merealisasikan langkah tersebut, tahun ini PTFI menyiapkan dana sebesar US$1,3 miliar atau Rp19,1 triliun (asumsi kurs Rp14.700 per US$) untuk pengembangan underground mine.

Tony menyampaikan pada 2021 target produksi tembaga bahkan meningkat mencapai 1,4 miliar pound dan produksi emas 1,4 juta ounce emas. Pihaknya yakin target tersebut bisa dicapai. Ia juga memastikan penjualan tahun ini tetap baik karena harga emas dan tembaga yang bergerak naik.

“Ini harga naik karena China di kuartal II tumbuh 3,2% dan impor tembaga cukup banyak. Suplai dunia berkurang, permintaan China naik, maka harga naik. Ini membuat penghasilan kita bertambah,” kata Tony. Dari sisi non-operasi, tingkat produktivitas kar¬yawan pun meningkat. Angka ini menunjukkan keluarga besar PTFI siap menyambut proses adaptasi kebiasaan baru (new normal).

Menurut Tony, selaras dengan tema Hut ke-75 RI yakni ‘Indonesia Maju’, perusahaan kembali terus berkontribusi bagi Indonesia, termasuk di tengah pandemi. Kontribusi ini diberikan di berbagai aspek seperti ekonomi, kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, dan pembangunan infrastruktur. “Semakin nyata terlihat setelah 51% saham PTFI resmi dimiliki Pemerintah RI di bawah naungan PT Inalum (Indonesia Asahan Alumunium/MIND ID),” kata dia.

Menurut Tony, pandemic mengharuskan elemen masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru agar bisa membantu menekan tingkat penyebaran virus dan mendukung kemajuan Indonesia di berbagai aspek. Situasi ini mendorong PTFI bertransformasi dari sisi operasional dan kontribusi.

Sejumlah transformasi di antaranya dengan membuat prosedur dan system rotasi kerja yang lebih fleksibel (kerja dari rumah bagi karyawan Jakarta) serta minim personel (mengurangi jumlah orang di area operasi dalam satu waktu kerja yang sama). Dengan begitu, mampu memperkuat perlindungan kesehatan dan keselamatan karyawan.

Sepanjang pandemi, PTFI terus menjaga 29.201 lapangan kerja bagi karyawan dan kontraktor perusahaan yang 97% di antaranya dari Indonesia. PTFI juga member bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 di sekitar area kerja yang mencapai nilai lebih dari Rp21 miliar.

Fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan juga disediakan bagi kar¬yawan dan masyarakat di sekitar area operasi perusahaan, seperti menyediakan alat rapid test dan PCR test, menambah kamar perawatan dan isolasi di RS Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana. PTFI juga membangun fasilitas laboratorium pengujian RT-PCR untuk konfirmasi diagnosis covid-19.

Bantuan lain ialah memfasilitasi pengiriman bantuan kebutuhan medis, bahan makanan, dan peralatan kesehatan untuk penanganan covid-19. PTFI bahkan memfasilitasi pengiriman 70 ventilator dari University of Rhode Island (URI), AS, untuk Pemprov Papua. Seluruh inisiatif itu memperkuat kontribusi PTFI yang sejak 1992-2019 mencapai US$45,8 miliar (sekitar Rp664,1 triliun) terhadap perekonomian Indonesia.

Selain itu, sebesar US$1,73 miliar (sekitar Rp25,1 miliar) untuk program-program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, serta membangun infrastruktur seperti lebih dari 3.000 rumah dan penyediaan aliran listrik bagi masyarakat di sekitar area kerja perusahaan. Terhitung sejak 2019 sampai 2041, PTFI menganggarkan dana investasi US$15,1 miliar (sekitar Rp218,9 triliun) untuk pengembangan kegiatan operasi dan penguatan kontribusi bagi Indonesia agar mencapai target baru PTFI di tengah pandemic yaitu produksi aman dan berkelanjutan.

Founder Rumah Perubahan Rhenald Kasali mengatakan,“Di seluruh dunia, perusahaan tambang emas dan tembaga beroperasi di daerah yang sulit dijangkau, harus membangun infrastruktur sendiri yang rumit dan penuh dengan risiko, baik safety maupun politis. Perjalanan PTFI melewati tantangan-tantangan itu sampai kembali ke ibu pertiwi sebagai pemegang saham kendali patut kita syukuri.

”Tantangan selalu hadir, penguatan nilai SINCERE di tengah pandemi adalah hal tepat untuk membangun solidaritas dan kebersamaan agar saling menguatkan dan mampu menghadapi setiap tantangan,” tandas Rhenald. (Gan/S3-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya