Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Akhir Tahun, Diprediksi Pembiayaan Usaha Finance Cuma 2%

Hilda Julaika
12/8/2020 15:02
Akhir Tahun, Diprediksi Pembiayaan Usaha Finance Cuma 2%
Pembiayaan(Ilustrasi)

ASOSIASI Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan akan tumbuh negatif di kisaran 2%-3%. Bahkan skenario terburuknya perusahaan pembiayaan bisa mengalami pertumbuhan pembiayaan yang bisa anjlok sampai -5% hingga -6%.

“Sebenarnya untuk memprediksi ini sulit. Karena kita hanya mengandalkan nasabah-nasabah yang ada. Pemberian dana pun terbatas hanya 25% maksimalnya sesuai peraturan OJK jadi tidak semua bsia tumbuh dari pembiayaan dana. Saya melihatnya kemungkinan tumbuh negatif -2% hingga -3% jika secara likuiditas masih bisa dari perbankan. Skenario terburuknya bisa 15% hingga -6%,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno dalam diskusi secara virtual, Rabu (12/8).

Baca juga : Pelaku UMKM Diminta Proaktif Daftarkan Diri untuk Bantuan Modal

Pasalnya portofolio perusahaan pembiayaan sebagian besar pada industri roda 4 dan roda 3. Namun, di lapangan Gabungan Indostri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sudah memprediksi karena covid-19 penjualan perusahaan yang bergerak di industri mobil ini hanya mencapai 500 ribu-600 ribu unit. Ini jauh dari angka target awal penjualan yang mencapai 1,7 juta unit.

Ia melanjutkan untuk motor juga ikut turun. Penurunan ini menurutnya mencapai sekitar 40%-50% penjualan. Hal yang sama berlaku untuk mobil dan motor bekas yang justru terdampak lebih mendalam.

“Sehingga pertumbuhan negatif tidak terhindarkan lagi di akhir tahun. Sementara itu, pembiayaan modal kemungkinan masih ada. Namun, bukan berasal dari investasi. Jadi ini tumbuh, mungkin pembiayaan modal kerja tumbuh baik tapi bukan yang pembiayaan sifatnya konsumtif,” jelasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya