Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (4/8) akhirnya ditutup menguat. Pergerakan saham berada di zona hijau dengan penguatan sebesar 1,37%, atau 68 poin menuju 5075 poin.
Sejak perdagangan dibuka pada pagi ini, pergerakan saham konsisten berada di zona hijau. Adapun penguatan saham dengan frekuensi transaksi 659,6 dan volume transaksi 9,4 miliar. Total saham yang diperdagangkan sebesar 5900 triliun.
Tercatat 270 saham naik, 169 saham turun dan 136 saham stagnan. Hal yang sama menimpa kumpulan 45 saham unggulan (LQ45) yang bertengger di zona hijau, dengan penguatan sebesar 2,01 % atau menuju 789 poin.
Baca juga: Kepala BKPM Sebut Ada Hantu dalam Perizinan Amdal
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, menilai penguatan indeks hari ini disebabkan kenaikan harga komoditas minyak kelapa sawit (CPO) sebesar 1,79%. Kenaikan itu menjadi faktor utama optimisme terhadap kinerja produsen CPO domestik.
“IHSG (+1.37%) naik 68.78 poin kelevel 5075 dengan sektor pertanian (+1.99%) dan Industri Dasar (+1.86%) memimpin penguatan. Naiknya harga CPO 1,79% di atas 2.750 ringgit per metrik ton menjadi faktor utama optimisme,” ujar Lanjar saat dihubungi, Selasa (4/8).
Di lain sisi, data yang mengecewakan berasal dari pertumbuhan pinjaman dalam negeri sekitar 1,49%. Padahal ekspektasi pertumbuhan sekitar 5,5%. Hal ini berdampak negatif terhadap optimisme investor.
Baca juga: Indeks Manufaktur Juli 2020 Naik, Menperin: Ekonomi Mulai Bangkit
Pergerakan IHSG secara teknikal berhasil whipsaw dengan support MA50 dan kembali terjaga kuat di atas level psikologis. IHSG kembali menguat pada track positif. Indikator stochastic terkonsolidasi, berikut momentumnya.
“Secara teknikal, kami perkirakan IHSG bergerak kembali menguat dengan support resistance 5030-5157,” pungkas Lanjar.(OL-11)
DISPARITAS harga antara minyak kelapa sawit dengan solar yang menjadi bahan baku biodiesel mendorong terjadinya kenaikan dana produksi BPDPKS harus mengubah alokasi dana pembiayaan
Kesepakatan IEU CEPA lebih banyak menyasar penghapusan hambatan tarif, sementara tantangan utama ekspor sawit Indonesia ke Eropa justru berasal dari hambatan non-tarif.
Tanpa mau belajar dari pengalaman negara lain, kita akan terjerumus ke dalam lubang menganga yang sudah kita ketahui sebelumnya.
KOMISI VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke salah satu sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo.
RENCANA penguatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Rusia di sektor minyak kelapa sawit (CPO), pupuk, dan daging dinilai menjanjikan.
dua kriteria sumber daya alam yang berpotensi dimanfaatkan untuk pendanaan Indonesia mendapai Net Zero Emission pada 2060.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
Tokenize Indonesia, sebuah inisiatif akselerator yang diinisiasi BRI Ventures, Saison Capital, dan Coinvestasi, secara resmi menggelar rangkaian workshop.
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved