Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

BPS Laporkan Nilai Tukar Petani Juli 2020 Naik 0,49%

M. Ilham Ramadhan Avisena
03/8/2020 14:53
BPS Laporkan Nilai Tukar Petani Juli 2020 Naik 0,49%
Petani memanen padiĀ di Kampung Ciharashas, Jawa Barat.(Antara/Arif Firmansyah)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juli 2020 sebesar 0,49% menjadi 100,9. Adapun pada Juni 2020, NTP berkisar 99,60.

Kenaikan NTP disebabkan indeks harga yang dibayar petani turun 0,02%. Sementara itu, indeks harga yang diterima petani meningkat 0,47%.

"Pada Juli 2020, NTP sebesar 100,09%. Kalau dibandingkan posisi Juni 2020, berarti NTP Juli 2020 menunjukkan peningkatan 0,49%. Ini merupakan indikasi yang bagus," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers virtual, Senin (3/8).

Baca juga: Ada Ancaman Resesi, Pemerintah Harus Utamakan Rakyat Kecil

Lebih lanjut, dia menjelaskan kenaikan NTP periode Juli 2020 didorong tiga subsektor pertanian. Rinciannya, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 1,76% menjadi 100,19; subsektor peternakan naik 1,68% menjadi 99,94 dan subsektor perikanan naik 0,69% menjadi 100,17.

Adapun dua subsektor yang mengalami penurunan pada Juli 2020, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,25% menjadi 100,17. Kemudian, subsektor hortikultura mengalami penurunan sebesar 0,74% menjadi 99,77.

"Penurunan terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun. Indeks harga yang dibayar petani juga turun. Tetapi, penurunan indeks harga yang diterima petani jauh lebih tajam dibandingkan indeks harga yang dibayar petani," papar Suhariyanto.

Baca juga: Ini Stimulus yang Diminta Petani Agar Bisa Hadapi Wabah Covid-19

Pergerakan serupa juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP). Posisi NTUP pada Juli 2020 naik sebesar 0,28% menjadi 100,53. Pada Juni 2020, NTUP tercatat 100,25. Adapun subsektor tanaman pangan dan horikulturan menjadi dua subsektor yang alami penurunan masing-masing 0,45% dan 0,90%.

"Dari seluruh subsektor (NTUP), hanya tanaman pangan dan hortikiltura yang mengalami penurunan. Sementara sektor lainnya mengalami peningkatan," katanya.

Sebagai informasi, NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang dibayarkan petani dengan harga yang diterima petani. NTP juga merupakan salah satu indikator untuk menentukan tingkat kesejahteraan petani.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya