Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Bank BTPN Tbk berhasil menjaga fundamental bank dengan baik meski di tengah tantangan akibat dampak pandemi covid-19. Rasio permodalan, pendanaan, maupun tingkat likuiditas tercatat tetap sehat, sementara pertumbuhan kredit di kuartal II-2020 mencapai Rp150,5 triliun atau tumbuh 5% secara year on year (YoY) dibanding posisi akhir Juni 2019.
Penyaluran kredit dilakukan dengan semakin mengedepankan prinsip kehati-hatian agar mampu menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas. Pertumbuhan kredit didorong oleh penyaluran kredit di segmen korporasi yang tumbuh 18% dari Rp75,2 triliun year on year menjadi Rp88,6 triliun di akhir Juni 2020.
Pembiayaan segmen korporasi yang merupakan pembiayaan jangka panjang; di antaranya untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan dan infrastruktur, merupakan komitmen Bank BTPN terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.
Likuiditas Bank BTPN terjaga dengan baik di antaranya dengan kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp101,4 triliun pada akhir Juni 2020, meningkat 4% dari periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan DPK ditopang oleh kenaikan jumlah deposito, meskipun pada kuartal II-2020 bunga deposito mengalami penurunan suku bunga sejalan dengan penurunan suku bunga acuan.
Kenaikan DPK di tengah penurunan suku bunga, mencerminkan kepercayaan nasabah kepada Bank BTPN. Loan to Deposit Ratio (LDR) menjadi 148,4% pada akhir Juni 2020. Dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,09% di mana modal inti merupakan 79% dari total modal Bank BTPN, maka Bank BTPN memiliki struktur modal yang solid.
“Kami bersyukur, di tengah situasi yang menantang seperti ini, Bank BTPN mampu menjaga fundamental bank dengan baik disertai dengan portofolio kredit yang sehat sehingga dampak pandemi dapat diminimalisasi,” ungkap Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana dilansir dari keterangan resmi, Selasa (28/7).
Dengan visi menjadi bank pilihan utama di Indonesia yang dapat memberikan perubahan berarti dalam kehidupaan jutaan orang terutama dengan teknologi digital, Bank BTPN konsisten mengembangkan Jenius sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas. Hingga akhir Juni 2020, jumlah pengguna terdaftar Jenius mencapai 2,7 juta nasabah atau tumbuh 65% dari tahun sebelumnya.
“Kondisi pandemi covid-19 ini membuat kita semakin merasakan bahwa layanan perbankan digital sangat mendukung kehidupan kita sehari-hari. Hal itu membuat kami semakin meyakini platform ini akan terus dikembangkan untuk mendukung bisnis ritel Bank BTPN ke depannya,” sambungnya.(E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved