KemenPUPR Tambah Alat Berat Percepat Penanganan Banjir Luwu Utara

Mediaindonesia.com
16/7/2020 19:02
KemenPUPR Tambah Alat Berat Percepat Penanganan Banjir Luwu Utara
(DOK PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya  membantu penanganan darurat banjir bandang yang melanda Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Senin malam (13/7/2020). Sebagai upaya tanggap darurat tersebut, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) telah menambah 4 unit alat berat berupa 1 unit excavator 1, 1 unit Dozer, dan 2 unit Dump Truk ke Desa Radda yang kondisinya paling parah akibat banjir bandang.

Sebelumnya BBWSPJ Kementerian PUPR telah mengerahkan alat berat berupa 3 unit excavator, 1 unit dozer, 2 unit dump truck. Selain itu dikerahkan sebanyak 2 unit excavator dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara, 1 unit dari Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, dan 1 unit dari mitra kerja.
 
Banjir bandang terjadi disebabkan oleh luapan air Sungai Masamba akibat curah hujan yang sangat tinggi di hulu sungai. Luapan air sungai tersebut membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar sehingga menyebabkan akses Jalan Nasional Trans Sulawesi Palopo-Masamba menuju Kota Masamba, Luwu Utara, terputus karena banjir disertai lumpur setinggi 1,0 meter dan Bandar Udara Andi Jemma tertutup material banjir bandang.
 
Selain mengerahkan alat berat, Kementerian PUPR juga mengerahkan mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter (1 unit) dan hidran umum berkapasitas 2.000 liter (10 unit) untuk membantu kebutuhan air bersih, karung sebanyak 1.000 lembar serta sembako untuk para pengungsi korban bencana banjir.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.
 
“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile  untuk mensuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian,” kata Menteri Basuki.
 
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan, untuk penanganan sementara mencegah kembalinya meluap air sungai Kementerian PUPR telah menggunakan tanggul karung pasir (sandbag).

“Untuk penanganan lebih lanjut kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak diantaranya dengan Bupati Luwu Utara dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan Kementerian PUPR. Berdasarkan informasi sementara, ada indikasi pembukaan lahan baru di daerah hulu Sungai Rongkong, Sungai Baliase dan Sungai Masamba yang menjadi salah satu penyebab banjir bandang,” terang Adenan.
 
Menurut Adenan, hingga saat ini Kementerian PUPR bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas dan BPBD masih bekerja sama untuk melakukan pendataan kerusakan dan korban yang diakibatkan banjir bandang tersebut, serta mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman. Untuk sementara, tim gabungan juga telah berhasil menemukan sebanyak 18 orang korban jiwa dan 5 orang lainnya masih dalam pencarian.(RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya