Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
EKONOMI dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menuturkan, pandemi covid-19 menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya kemiskinan di Indonesia.
"Memang peningkatan jumlah penduduk miskin ini tidak terlepas dari adanya covid-19, karena pandemi ini akhirnya bermuara pada pelambatan ekonomi yang ujungnya berakhir pada peningkatan pengangguran dan hilangnya pendapatan. Hilangnya pendapatan masyarakat akhirnya bermuara pada bertambahnya masyarakat yang dikateogrikan miskin," tuturnya saat dihubungi, Rabu (15/7).
Sebelumnya diberitakan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,42 juta orang dari total populasi pada Maret 2020. Jumlah itu naik 1,63 juta orang dari total populasi di September 2019.
Namun Yusuf berpendapat, survei yang dilakukan BPS belum menangkap secara utuh dampak pandemi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Sebab survei tersebut hanya menangkap periode September 2019 hingga Maret 2020.
Sedangkan pandemi covid-19 baru merebak di Indonesia pada awal Maret 2020. Dengan kata lain, jumlah penduduk miskin akibat pandemi bisa jadi jauh lebih besar saat BPS menyampaikan survei serupa di waktu mendatang.
"Besar potensinya bahwa dalam rilis BPS untuk kemiskinan berikutnya angka penduduk miskin akan lebih besar. Mengingat pada bulan April dan Mei merupakan salah satu puncak kasus covid-19 di beberapa provinsi dan PSBB sudah dilakukan di hampir semua kota di Indonesia," jelas Yusuf.
Baca juga : Penduduk Miskin Meningkat, Menkeu: Pemerintah Andalkan Bansos
Ia menilai, salah satu langkah yang bisa diambil pemerintah untuk menahan laju tingkat kemiskinan ialah dengan mengandalkan bantuan sosial yang ditujukan kepada kelas menengah ke bawah. Namun di saat yang sama, penyelamatan UMKM juga menjadi kunci lain agar penduduk miskin tidak terus bertambah.
Sebab, UMKM bisa dijadikan sebagai alat untuk menyerap tenaga kerja, utamanya di sektor informal. Dengan jumlahnya yang banyak, UMKM diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat meski pandemi merebak.
"Makanya bantuan insentif bagi UMKM juga tidak kalah krusial dalam hal penanggulangan kemiskinan. Hal terakhir yang tidak kalah penting, yaitu mempercapat proses pemulihan ekonomi, dan hal ini hanya bisa dilakukan jika angka kasus covid-19 bisa diturunkan," terang Yusuf.
Lebih jauh, dia menyampaikan, CORE Indonesia memiliki prediksi ihwal jumlah kemiskinan di Tanah Air. Bila pandemi urung selesai hingga kuartal II, diperkirakan jumlah penduduk miskin akan mencapai 37,9 juta orang dengan penghitungan skenario berat.
"Namun jika dampak pandemi masih terasa sampai dengan kuartal ke III misalnya, tentu angkanya bisa jadi lebih buruk," pungkas Yusuf. (OL-7)
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Tiap pelaku UMKM menerima bantuan senilai Rp5 juta dalam bentuk barang, seperti rak display serta komoditas pangan berupa beras, gula, dan minyak goreng.
Asian Food Market ini merupakan wujud nyata untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
UMKM unggulan Jawa Tengah kini tengah mendapatkan perhatian besar dalam HUT ke-45 Dekranas yang digelar di Balikpapan Sport and Convention Centre (BSCC) Dome
Dukungan terhadap kegiatan UMKM sangat penting. Apalagi para pelaku UMKM diketahui didominasi oleh kalangan ibu rumah tangga yang memerlukan pembinaan dari pemerintah.
Presiden Prabowo Subianto memiliki tiga senjata untuk atasi kemiskinan dan mencapai visi Indonesia Emas.
Ia juga menyampaikan target perbaikan sistem penyaluran bantuan dalam empat bulan ke depan untuk memastikan tidak ada bantuan yang salah sasaran.
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045. Prabowo mengaku optimistis dapat merealisasikan target tersebut.
Papua Tengah masih menempati urutan kedua tertinggi dalam tingkat buta huruf di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved