Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Menkeu: Defisit APBN Semester I 2020 Tembus Rp257,8 Triliun

M. Ilham Ramadhan Avisena
09/7/2020 15:39
Menkeu: Defisit APBN Semester I 2020 Tembus Rp257,8 Triliun
Dengan menggunakan masker dan face shield, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja di DPR RI.(Antara/Akbar Nugroho)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 mencapai Rp 257,8 triliun, atau 1,57% dari Produk Domestik Bruto (PDB)

"Defisit anggaran semester I 2020 terealisir Rp 257,8 triliun atau negatif dibanding (periode sama) tahun lalu Rp 135,8 triliun. Ini mencapai 1,57% dari PDB, lebih dalam dibandingkan defisit tahun lalu sebesar 0,86% dari PDB," papar Ani, sapaan akrabnya, dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (9/7).

Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020, defisit APBN diproyeksikan sebesar 6,34% dari PDB. Pada semester I 2020, pendapatan negara tercatat Rp 811,2 triliun, atau 47,7% dari target Rp 1.699,9 triliun. Realisasi tersebut mengalami pertumbuhan minus 9,8%, jika dibandingkan periode serupa tahun lalu.

Baca juga: Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi -0,4% hingga 1,1% di Semester I

Pendapatan negara semester I 2020 mencakup penerimaan perpajakan sebesar Rp 624,9 triliun, atau 44,5% dari target Rp 1.404,5 triliun. Penerimaan perpajakan berupa penerimaan pajak sebesar Rp 513,7 triliun, serta kepabeanan dan cukai sebesar Rp 93,2 triliun.

Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) semester I 2020 tercatat Rp 184,5 triliun, atau 62,7% dari target Rp 294,1 triliun. Angka tersebut berasal dari realisasi PNBP sumber daya alam (SDA) sebesar Rp 54,5 triliun dan PNBP non-SDA sebesar Rp 130 triliun.

"Dari penerimaan hibah realisasinya Rp 1,7 triliun atau 133% dari (target) Perpres 72/2020. Namun, jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak terlalu memengaruhi seluruh postur pendapatan negara," jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Baca juga: Realisasi Program Sejuta Rumah Lambat, Tapera Jadi Solusi

Menyoroti belanja negara, Bendahara Negara mencatat realisasi pada semester I 2020 sebesar Rp 1.068,9 triliun, atau 39% dari target Rp 2.739,2 triliun. Realisasi belanja negara semester I 2020 meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 668,5 triliun dan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 400,4 triliun.

Sedangkan, realisasi pembiayaan pada semester I 2020 tercatat Rp 416,2 triliun, atau 40% dari target sebesar Rp 1.039,2 triliun. "Ini mengakibatkan adanya SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan) sebesar Rp 158,4 triliun, yang masih masuk dalam kas Bank Indonesia," pungkasnya.(OL-11)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya