Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Animo Masyarakat Gunakan Kereta Api Masih Rendah

Hilda Julaika
08/7/2020 14:33
Animo Masyarakat Gunakan Kereta Api Masih Rendah
Ilustrasi(Antara)

DIREKTUR Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengeluhkan masih rendahnya permintaan (demand) penumpang yang menggunakan layanan kereta api.

Padahal di masa pelonggaran PSBB ini, pihaknya telah mengoperasikan sejumlah kerata api (KA) jarak jauh. Didiek menduga alasannya karena untuk bepergian, masyarakat perlu memenuhi sejumlah protokol kesehatan.

“KAI sudah mengoperasikan sejumlah kereta jarak jauh tetapi animo masih belum tinggi. Karena ada batasan selain jaga jarak dan kapasitas keretanya hanya 70% namun untuk penumpang harus memenuhi protokol standar kesehatan harus sehat dengan sertifikat rapid atau swab jadi belum banyak,” ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat dengan dengan Komisi VI DOR RI, Rabu (8/7).

Hingga akhir 2020 ini, pihaknya memperkirakan layanan kereta untuk penumpang masih terbatas. Lalu di 2021 diprediksi belum terlalu baik. Untuk mengantisipasi keadaan ini, pihaknya akan meningkatkan program angkutan barang dalam rangka mendorong angkutan logistic naisonal agar memberikan dampak bagi KAI.

Baca juga : Minta Dana Talangan Rp 3,5 Triliun, Ini Rencana PT KAI

“Jadi ke depan kami akan meningkatkan program angkutan barang dalam rangka mendorong angkutan logistic naisonal agar memberikan dampak ekonomi bagi KAI,” terangnya.

Pihaknya pun memproyeksikan selama lima tahun ke depan, pada 2020 pendapatan PT KAI hanya mencapai Rp22,7 triliun hanya mengalami kenaikan dibandingkan 2019 sebesar Rp22,6 triliun. Karena perseroan masih belum meyakinkan bagaimana 2021 kondisi ekonomi dan transportasi.

“Asumsi 2020 masih deket dengan 2019 karena kita masih akan kesulitan pada 2021 dalam kondisi new normal,”tandasnya.

Seperti diketahui, PT KAI telah mengajukan permohonan dana talangan kepada pemerintah sebesar Rp3,5 triliun. Dana ini ditujukan untuk menjaga arus keuangan (cashflow) perusahaan yang terancam mengalami kerugian akibat covid-19 hingga akhir 2020 ini. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya